by

Pemimpin Anti Salah

Anies Baswedan Sang Gubernur malah menyalahkan anak buahnya. Ia memecat PLT Kepala Dinas Pariwisata Alberto Ali, karena dianggap lalai dalam pemberian penghargaan tersebut.

Ini lah gaya khas Anies Baswedan dalam berkomunikasi jika ada kesalahan. Bukan kali ini saja Anies bersikap seperti ini, ya setiap ada yang salah terjadi dalam pemerintahannya, bukan esensinya yang diselesaikan Anies malah sibuk menimpakan kesalahan tersebut kepada pihak lain. Alih-alih mengambil tanggung jawab kesalahan tersebut.

Tentunya kita ingat benar ketika urusan anggaran yang saat penyusunan ditemukan hal-hal janggal dan kemudian menjadi viral di mana-mana, seperti anggaran pembelian lem Aibon sebesar Rp.82 miliar.

Kemudian, anggaran Ballpoint dengan nilai Rp.124 miliar, anggaran pengadaan tinta printer Rp.400 miliar, anggaran stabilo Rp. 3 miliar, anggaran penghapus Rp. 31 miliar, anggaran pengadaan komputer Rp.121 miliar. Dan berbagai anggaran aneh lainnya.

Bukannya mengkoreksi sistem kerja jajarannya dalam menyusun anggaran, Gubernur Anies malah menyalahkan sistem e-budgeting yang dianggapnya hanya digital saja, tidak smart.

Lantas masih ingat kah puan-puan dan tuan-tuan ketika polusi di Jakarta menjadi ramai karena indeks udara Jakarta masuk dalam kategori berbahaya.

Anies menyalahkan kendaraan bermotor sebagai penyebabnya, tanpa sama sekali menyentuh substansi permasalahan.

Kemacetan dan banjir yang ia salahkan adalah Gubernur sebelumnya, kali Sentiong yang berbau dan berwarna hitam saat berlangsungnya Asian Games 2018 lalu ia menyalahkan desainer Wisma Atlet Kemayoran yang menghadapkan ke bibir sungai.

Ketika terjadi kecelakaan remaja yang terjepit diatas bus di terowongan, supir yang jadi kambing hitam.

Bocornya surat penutupan Alexis ke khayalak ramai, anak buah yang kembali jadi bantalan.

Hampir setiap ada permasalahan yang terjadi sepertinya Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta tak pernah kehabisan kambing buat di-hitam-kan, tak pernah kehabisan pihak untuk disalahkan.

Semua pihak Anies salahkan, kecuali dirinya. Sejatinya sebagai pemimpin itulah yang harus bertanggung jawab. Masih ingatkan pomeo “Tak ada prajurit yang salah, kecuali Komandannya.”

Tak heran juga kemudian tagar #4niesCuciTangan menjadi trending topic di Twitter, jika perilaku pemimpinnya seperti ini.

Tak bisakah Anies Baswedan bersikap layaknya seorang pemimpin, dalam menghadapi masalah di DKI Jakarta ?

Sumber : Status Facebook Andhika Agung

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed