by

Pemanasan Pilkada Surakarta

Apakah warga Solo akan terpecah dengan majunya Puguh dan Gibran? Tentu saja tidak. Karena nantinya hanya akan ada satu pasangan yang direkomendasi DPP.

Bisa saja Puguh, bisa juga Gibran dengan Ginda, bisa Purnomo dengan Ginda, bisa Gibran dengan Purnomo, bisa Gibran dengan Teguh, bisa Purnomo dengan nama lain, bisa juga Gibran dengan pasangan lain.

Nah, mengapa mesti ribut dan represif dengan gerakan ‘dua kubu’ tersebut? Memang ada upaya-upaya menghadang gerakan Gibran. Tapi semua itu belum tentu gerakan sebyatanya.

Gerakan senyatanya adalah; PDI-P kembali memenangi pertarungan Pilkada Kota Surakarta siapapun pasangan calon yang mendapat rekomendasi. Walikota Surakarta harus dari PDI-P, itu strategi besarnya.

Hingga kini, partai-partai lain yang memiliki kursi di DPRD Kota Surakarta dibuat tidak punya pilihan dan hanya akan menjadi penonton saja. Mereka hanya akan menjadi partai mengusung tanpa punya kesempatan bergaining. Bisa jadi nantinya hanya akan ada satu pasangan yang maju di Pilkada Kota Surakarta.

Bagaimana ‘perseteruan dua kubu’ Puguh vs Gibran? Itu hanya perseteruan semu, nantinya mereka akan akur dan pemanasan awal ini hanyalah uji coba sampai dimana respon masyarakat mengapresiasi kehadiran Puguh maupun Gibran.

Mengapa demikian?

Sumber : Status Facebook Kun Prastowo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed