by

Para Penjaga Negeri

Jujur saya tidak mampu membayangkan. Dalam benak saya yang ada hanya perpecahan..

Prabowo didukung penuh oleh kelompok garis keras dalam pencalonannya. Dan Prabowo menikmati juga memanfaatkan situasi itu demi kekuasaan. Dan ketika ia berkuasa, ia akan mempertahankannya sekuat tenaga.

Kelompok garis keras akan menuntut balas budi kekuasaan lebih besar dari yang sekarang. Prabowo menolak karena ia juga tidak ingin negara ini menjadi negara agama. Mereka marah dan keIslaman Prabowo pun dipertanyakan. Hoax bertebaran dan tekanan massa digerakkan dengan kekuatan lebih besar karena kelompok itu sudah punya modal.

Prabowo dengan temperamen tingginya akhirnya memakai kekerasan. Ia terpancing. Dua kekuatan beradu di jalan, antara kekuatan “umat” dan kekuatan militer. Persis seperti Mesir, seperti Irak, seperti Libya dan Suriah. Indonesia akan berada dalam pusaran gerakan perpecahan yang tidak berkesudahan.

Ekonomi hancur. Investor hengkang. Pada saat itulah kelompok garis keras ini menang. Mereka menawarkan khilafah sebagai alternatif kekuasaan. Dan rakyat yang muak akan bergabung di jalanan. Tragedi 98 akan terulang, mungkin dengan api yang lebih besar. 

Negara asing masuk menawarkan bantuan untuk memukul kelompok garis keras dengan banyak persyaratan termasuk penguasaan sumber daya alam. Negeri ini mundur sekian tahun ke belakang ke masa orde baru memakai tangan besi dalam memegang kendali. 

Terlalu berlebihankah bayangan ini ?

Tidak juga. Lihat saja kelompok garis keras itu begitu mudah mengumpulkan massa untuk turun ke jalan atas nama Tuhan dan menuntut jika perlu dengan kekerasan. Jika mereka berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan tekanan, mereka akan mengulangi lagi apa yang pernah mereka dapatkan.

Kita pernah berada pada persimpangan jalan. Negeri ini dihajar fitnah dengan kekuatan luar biasa. Massa didatangkan dari segenap penjuru untuk menggalang kekuatan. Agenda makar yang akan membuat Indonesia terbakar disusun dengan rapihnya. 

Bahkan untuk tanggal 22 Mei saja, Densus 88 menangkap 29 bomber bunuh diri yang disetting untuk membuat kekacauan.

Dan sesudah Mahkamah Konstitusi melempangkan jalan Jokowi untuk kembali memimpin negeri ini, tanganku gemetar. Rasa syukur mengalir dalam setiap jalan darah. Tuhan, betapa Engkau mencintai negeri ini beserta segenap isinya. Kau jaga dengan menggerakkan kaki-kaki hambaMu untuk berjuang mempertahankan semua.

Perjuangan belum selesai memang. Masih banyak yang harus dibenahi sesudah negara api menyerang. Tapi setidaknya kita sudah melangkah lebih maju dari sebelumnya. 

Selamat untuk bapak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maaruf Amin, dengan terpilih menjadi pemimpin. Selamat untuk seluruh rakyat yang mengawal mereka dengan penuh kesadaran. 

“Kita menang..” suara temanku di ujung telepon bergetar. “Belum.. “Jawabku. “Kita baru memulai..”

Kuseruput kopiku. Rasanya ingin tidur sejenak sebelum memulai kembali perjalanan panjang..

(Sumber: Facebook Denny Siregar)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed