by

Para Penebar Hoax TKA China

4. Berdasarkan angka 3 diatas, maka bisa dimaklumi jika ada yg pernah ke Morowali lantas bertemu banyak orang/TKA China karena memang jumlahnya ada 2.500. Tapi jelas merupakan kebodohan, kecerobohan bahkan mungkin bisa jadi adalah kesengajaan niat buruk, apabila menyebarkan informasi bahwa TKA China jutaan atau TKA China menguasai Indonesia. Orang-orang seperti ini harusnya ditangkap karena menyebarkan fitnah keji, apalg jika profesinya ASN/PNS. 

5. Perlu dipikirkan fakta-fakta berikut: 
– Dede Yusuf dari Demokrat (edited: saya ingatnya dulu dari PAN yg mengklarifikasi isu hoax TKA China yg dibesar-besarkan padahal kita tahu bahwa Demokrat kerap mengkritisi Pemerintah. 

– Gubernur Sulawesi Tengah adalah Kader Partai Gerindra. Sebagai Gubernur, maka memiliki kewenangan terkait ketenagakerjaan di daerahnya termasuk data-data kredibel jumlah perusahaan dan TKA Asing.

Berdasarkan UU No.23/2014 tentang Pemda, kewajiban penyelenggaraan dan pengawasan tenaga kerja adalah kewenangan Pemerintah Provinsi. Untuk kasus Morowali, tentu saja di bawah kewenangan Pemprov Sulteng yg tinggal berkoordinasi dengan Bupati Morowali. 
http://m.hukumonline.com/…/undang-undang-nomor-23-tahun-2014

Jika memang ada jutaan TKA China or mayoritas pekerja adalah China, kok Gubernurnya diam saja? Kok Gubernurnya tidak bekerja berdasarkan Undang-undang? Jika demikian maka Gubernur bisa dan pantas disalahkan. Partai yg mendukung ataupun asal sang Gubernur juga patut disalahkan bila tidak menegur dan mengawasi sang Gubernur yg merupakan kadernya. 
**#**
Jadi, bagaimana menurut Anda? Bisa melihat ada yg lucu? Juga bisa paham mengapa isu TKA China ini sungguh aneh bin unyu? Apa masih ada yg percaya? Apalg jika anda ASN/PNS, seharusnya malu dan sebaiknya resign lalu beralih jadi politikus untuk mendukung oposisi yg menyerang Pemerintah dimana Birokrasi wajib mendukung, menjalakan program/kebijakan pemerintah. 

#NyinyirBukanKritik #LawanHoax #Guremkan!

Sumber : Status Facebook Amirsyah Amirsyah

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed