by

Pandji…..

Yang ndak enak, dia nyebut2 dua ormas terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan NU. Yang dia katakan para elit keduanya, NU dan Muhammadiyah, ndak. Ndak dekat maksudnya.
NU dan Muhammadiyah juga terlalu ‘elitis’, jadi masyarakat enggan mendekat . . .
Nurut saya, yang pernah sekolah, kalau ambil satu kesimpulan perlu analisa. Dan analisa perlu data2. Data2 artinya banyak data. Bukan cuma ‘satu’ atau ‘dua’ sample, apalagi cuma berasal dari ‘satu’ sumber atau nara sumber.
Kalau bikin paper ilmiah untuk raih gelar, kesimpulan itu oleh Pembimbing tentu segera dicoret. Sret ! Ndak mutu !
Cuh ! Cuh ! Cuh !
Apalagi, sudah ‘ndak mutu’, ditambah ‘ndak sopan’. Menjelekan ormas yang lain. Ndak tau dapat ‘data’ dari mana pula.
Kalau nurut Gus Nadersyah Hosen, harusnya bisa memuji istri sendiri, tanpa harus menjelekkan istri orang lain . .
Ndak sopan itu namanya . . .
Jadi kesimpulannya, pendapat kang Pandji ‘siapa gitu’, mungkin bisa disebut sebagai ndak mutu sekaligus ndak sopan . . .
Iqro ! Iqro ! Iqro . . .
Adab ! Adab ! Adab . . .
Sumber : Status Facebook Harun Iskandar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed