by

Pancasila itu Ideologi yang Islami

Jadi, atas dasar apa mengatakan Pancasila sebagai “ideologi thaghut-kapir-sekuler”? Apakah karena Pancasila tidak memakai Bahasa Arab? Yang berbahasa Arab kan belum tentu Islami dan Qur’ani juga Mat?

Jadi, saya sarankan kepada jamaah Mamat dan Mimin dimanapun kalian berada untuk membiasakan diri berpikir secara “substansial”, bukan secara “formal”. Biasakan mencermati “esensi” bukan yang tampak diluar, “isi” bukan “kulit”, “daleman” bukan “luaran”, dan seterusnya. Bukankah “isi” lebih oke ketimbang “bungkus”? Contohnya: kacang sama bungkus kacang, kan lebih enak kacang? Contoh lain: kutang sama “isi kutang”. Mau pilih mana?

Yang meributkan Pancasila itu sejatinya seperti orang yang meributkan merk, desain, ukuran, dan warna kutang tetapi lupa dengan “susu mlenuk” isinya kutang he he. Ayo Mat jangan kapok nyusu supaya tambah gede dan pinter…

#PancasilaIdeologIslami

 

Sumber; Facebook Sumanto AQ

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed