by

Pak Jokowi dan Gus Karim

Akhlaq yang sama dimiliki oleh Pak Jokowi. Beliau juga sabar, halus budi pekerti dan menghormati siapapun. Selain sudah bawaan dari kecil, sifat terpuji itu saya kira juga karena ajaran dari gurunya. Kebaikan memang menular.

Pekan lalu di hadapan jamaah ibu-ibu di Solo, Gus Karim menangis. Beliau tidak habis pikir mengapa orang sebaik Pak Jokowi terus dihujani fitnah, dibunuh karakternya. Dipimpin beliau, ibu-ibu berdoa agar Pak Jokowi diberi kekuatan. Di hadapan ibu-ibu, Gus Karim menjelaskan bahwa kesabaran akan berbuah kemuliaan.

Hari ini saya sedih ketika kawan yang saya tahu dia educated serta lulusan pondok beropini sambil melakukan pelintiran kebencian terkait video ketika KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) memberikan sorban kepada Pak Jokowi sebelum berangat umrah. 

Tapi sesaat setelahnya saya senang sekali melihat foto-foto viral Pak Jokowi dan Gus Karim di Tanah Suci. Tak banyak jamaah haji atau umrah yang bisa masuk ke Kabah dan mencium Hajar Azwad. Namun kedua sosok ini beserta rombongan mendapat dua kesempatan langka itu. 

Wajah Pak Jokowi, Gus Karim dan yang lainnya begitu teduh. Ketika kebencian dijadikan senjata berkuasa, ketika orang-orang tanpa henti memfitnah, merendahkan dan terus menghina, kemuliaan tetap bersamanya. 

Semoga Allah mengijabahi semua doa Pak Jokowi dan rombongan di rumah Allah.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed