by

Pahala dan Dosa

Kembali ke aliran behaviorisme tadi. Saya percaya setiap individu punya sifat bawaan yang unik. Meski diberi treatment yang sama , anak bisa jadi orang yang berbeda. Ada teman yang bercerita pernah ikut pengajian yang membuat dia membenci orang di luar kelompoknya atau penganut agama lain. Dia akhirnya terkucil dari saudara dan teman2nya. Dia merasa diri paling benar. Tetapi teman ini lalu melakukan evaluasi diri, dilihat lingkungannya , dipikir ulang. ternyata dia telah menjalani ajaran2 yang tidak sesuai hati nuraninya. Dia kembali ke dirinya yang dulu, sebelum ikut pengajian tadi.
 
Tapi tidak sedikit orang2 yang makin merasa benar dan mantap setelah mengikuti pengajian tadi. Di mata teman dan tetangganya, dia makin tidak sosial, hanya akrab dengan kelompok pengajiannya saja.
Di sini kelihatan bahwa tiap orang membawa karakter unik sejak lahir. Yang satu kemudian sadar tapi yang satu bisa makin cocok.
 
Tapi mungkin nggak banyak orang yang mau melakukan evaluasi diri terhadap sikap, perilaku dan perjalanan hidupnya (termasuk cara beragama). Jadi psikologi aliran behaviorisme memang secara general ada benarnya. Generasi yang lahir setelah tahun 90an misalnya, punya pemikiran yang relatif berbeda dengan generasi sebelumnya. Karena pola pikirnya dipengaruhi lingkungan dan trend yang terjadi pada masanya, berbeda dengan masa sebelumnya.
 
Seorang guru, dosen, orang tua atau ustadz perlu belajar ilmu psikologi sebelum dia belajar ilmu lain. Karena ilmu ini menjadi dasar bagaimana kita memperlakukan orang lain yang unik untuk setiap orang. itu kata orang psikologi..
 
Sumber : Status Facebook Budi Santosa Purwokartiko

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed