by

Omnibus Law dan Para Kepala Daerah

Halah ! Itu cuma angka2.

Oooo ndak. Jika kita sempat berkunjung ke Bantaeng, mampir ke Pantai Seruni. Area ini merupakan hasil ‘Reklamasi’. Disitu akan terlihat sebuah gedung megah berlantai 8.

Hotel ? Bukan. Itu RSUD Bantaeng, RSUD Anwar Makkatutu . . .

Ada Laboratorium Kultur Jaringan milik Dinas Peternakan dan Pertanian, yang bekerjasama dengan Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology.

Dari laboratorium ini pasokan bibit unggul bagi Petani Sulawesi Selatan banyak berasal . . .

Di daerah Ulu Ere terdapat Agrowisata dengan berbagai macam buah, tanpa mengenal musim. Tumpangsari Wortel, Bawang, dan kentang.

Di ke 48 kecamatan Bantaeng, semua telah punya BUMDes, Badan Usaha Milik Desa. Tshun 2010 masing2 diberi bantuan 100 juta rupiah sebagai modal . . .

Dan masih banyak lagi bukti ‘fisik’ yang dapat dituliskan.

Prestasi ini tidak saja dirasakan namun diakui oleh masyarakat Sulawesi Selatan, tidak hanya warga Bantaeng.

Saat pilkada Gubernur tiba, jabatan Bupati daerah kecil, tak menggiurkan beberapa partai disana. Dikira ndak punya nilai jual. Lagipula partai punya ‘Putra Mahkota’ sendiri.

PDIP cukup jeli, ‘melamar’ Nurdin Abdullah untuk jadi Calon Gubernur usungannya. Nurdin menyambut dengan bangga.

Maka, ‘Raja’ Bantaeng, seorang Petani yang Profesor terpilih jadi Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018 – 2023.

Prof. Dr. Ir. HM. Nurdin Abdullah, sebagai ‘kader’ partai pun tau balas budi. Dia berjanji, pada Pilkada tahun ini, Sulawesi Selatan akan dibuatnya ‘me-Merah’. Warna partai-nya . . .

Pelajaran yang bisa dipetik dari cerita tentang ‘Raja’ Bantaeng ini, ternyata ada dan mungkin banyak, Gubernur yang ‘se-Iman’, tapi yang ndak malu2in. Suka bikin kita2 orang ‘tengsin’.

Subhanallah . . .
Keren . . .

Sumber : Status Facebook Harun Iskandar

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed