by

Nyala Seorang La Nyalla

Si Kotot bilang ulama mereka mengatakan titik fokus pemenangan dengan kopi paste skenario tumbangnya Ahok adalah di lima daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatra Utara. Dia juga bilang hanya karena 212 berkontribusi banyak kepada Gerindra, Pilkada Jakarta bisa dimenangkan. Jadi penolakan Gerindra adalah penghianatan.

Pengakuan La Nyala dan Al Kotot patut disyukuri bahwa kebusukan aksi 212 justru dibuka oleh para pelakunya sendiri. Dengan demikian, isu agama dan teknik menumbangkan Ahok bakal kehilangan daya rusaknya hingga gampang diredam dalam Pilkada tahun ini yang berlanjut ke pemilihan Presiden 2019. Jadi siapapun yang menggunakan isu agama pasti akan segera dihujat karena biang keroknya sudah ketahuan dan ngaku sendiri akan kebusukannya.

Drama La Nyala ini makin membuat terang benderang bahwa Islam hanya dijadikan tunggangan politik oleh para broker. Bodohnya mereka yang ikut 212 termakan jargon-jargon bela Islam. Bahkan ada yang sampai gempor jalan kaki dari Ciamis dan hanya diberikan sebutan Mujahid setelah itu ditinggalkan. Nampak jelas bagi pendukung 212 bahwa mereka tidak lebih dari laron-laron penggembira yang terperdaya.

212 bukan bela Islam. Tapi gerakan pembohongan dan pembodohan yang membajak nama Islam.

Gak percaya ?
Tanya La Nyala…
Dah jontor dia..

Sumber : Status facebook Budi Setiawan dengan judul asli Lah Jontor

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed