by

NU Sebagai Islam Trans Nasional

Kedua, Kita berharap dari perubahan haluan Islam di Saudi, praktek ibadah umat Islam diberi kebebasan selama dalam koridor madzhab empat seperti ziarah ke makam Nabi saw dan Sahabat, dzikir dan halaqah keagamaan di Masjidil Haram.

Ketiga, penghentian upaya wahabisasi kepada Jamaah haji asal Indonesia, dan penghentian impor paham ini ke berbagai Negara.

Perebutan kekuasaan yang terjadi dinegara tersebut ibarat sisi mata uang yang tak terpisahkan dari perubahan positif yang sedang berhembus deras di Saudi.

Saudi berbenah mempraktekan Islam ala NU seperti Maulid Nabi saw dll, sedangkan Wahabi jaman Old ingin membawa rongsokan dari Saudi untuk diterapkan di Indonesia.

Ini yang dimaksud gagasan NU Sebagai Islam transnasional yang dikemukakan Prof Ismail Fajrie Alatas medio 2012 lampau.

NU Transnasional itu bukan membuka cabang istimewa NU diberbagai Negara, tapi NU menjadi paham Islam yang diterima sebagai solusi dan alternatif dari praktek keislaman mereka sebelumnya yang tidak compatible lagi.

Orang Barat dan Eropa mempertimbangkan mengimpor Islam Nusantara, kata mereka “Is Islam Compatible with Western Society? And what can we learn from the world’s largest Muslim Population?”

Sumber : Status Facebook Ahmad Tsauri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed