by

Negara Lain Telah Memanfaatkan DKE, Indonesia Baru Memulai

 

Oleh: Ditya Sibarani

Hal mendasar yang perlu dipahami dari pemanfaatan energi yang tidak bisa diperbaharui/terbatas, yaitu “Memanfaatkan sesuatu yang jumlahnya terbatas dan begitu bernilai harus dengan cara yang sangat hati-hati agar setiap tetesnya dapat menjamin manfaatnya secara optimum dan juga menjamin adanya pemenuhan kebutuhan saat ini dan juga untuk masa depan”

Ketika kita tergagap, merasa tersayat sayat dan berisik. Bahkan ada yang merasa rugi ketika “menyumbang” Rp 200,- untuk mendukung rencana pemerintah menerapkan DKE, negara lain sudah sukses melakukan program ini Ketahanan Energi ini sejak lama. Norwegia, Abu Dhabi dan Alaska adalah negara produsen minyak namun tidak abai dengan program energi terbarukan demi generasi masa depan.

Bentuk skema pengelolaan dana ini yaitu seluruh pendapatan hasil migas termasuk pengembalian dari investasi masuk ke dalam Petroleum Fund. Ada juga negara importir minyak seperti Thailand, Ghana, Khazakhtan dan Timor Leste yang telah menerapkan program Petroleum Fund ini.

Indonesia sangat terlambat soal dana energi ini. Timor Leste sebagai negara muda sudah menerapkan lama program ini pd tahun 2005. Timor Leste menerapkan skema pengelolaan hasil pendapatan migasnya dengan bentuk Petroleum Fund dengan kebijakan berupa Sustainable Income, yaitu bahwa dalam pemanfaatan dana tersebut hanya dilakukan dalam jumlah tertentu dan hanya berasal dari pendapatan pengelolaan dana Migas tersebut. Sehingga tidak menganggu kebutuhan pokok dalam APBN.

Apabila kita memiliki Dana Ketahanan Energi (Oil and gas Fund) maka kita dapat memanfaatkannya untuk banyak hal misalkan saja untuk pelaksanaan kegiatan eksplorasi pencarian sumber cadangan baru migas. Dana tersebut dapat juga digunakan untuk pelaksanaan pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai energi masa depan yang akan menggantikan sumber energi migas.

Indonesia adalah negara yang tidak bisa mengandalkan hanya satu jenis energi saja dalam pemenuhan kebutuhannya. Indonesia tidak memiliki minyak sebesar Arab Saudi, gas sebesar Rusia, atau batu bara sebesar Tiongkok . Tapi Indonesia memiliki banyak sumber energi tersebut, dan kita tidak boleh telat untuk mempersiapkan diri di masa depan saat energi fosil bukan lagi dominan.

Sayang bila hasil pengelolaan migas yang merupakan sumber daya alam yang terbatas dan bernilai harus habis disetiap tahun berjalannya.

 

Sumber: Facebook Ditya Sibarani

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed