by

Negara Khilafah Riyadhah Islamiyah (NKRI) Harga Mati

Kini mereka kembali akan melakukan modus yang sama. Yaitu mencoba menyusup pada salah satu kandidat Pilpres 2019. Dan tetap akan melakukan cara-cara yang sama, yaitu dengan Politik Identitas. Disisi lain, belajar dari Pilkada DKI 2017, fakta bahwa sebagian perilaku pemilih yang mengacu pada Politik Identitas tak bisa dinafikkan. Oleh karena itu, Jokowi merangkul kelompok pemilih ini dengan cara yang benar dan difilter dengan benar salah satunya melalui peran NU. Disisi lain, Prabowo berperan mereduksi dirinya melalui pencitraan yang sangat tidak populer dalam perspektif identitas. Isu tak bisa jadi Imam Sholat, Bacaan Sholawat bahkan sampai Perayaan Natal bersama keluarga.

Strategi kontra yang dilakukan oleh sinergi Jokowi dan Prabowo pada akhirnya merubah strategi kelompok penyusup dan perongrong negeri ini. Merasa kalah sebelum kontestasi, mereka mencoba mendeligitimasi KPU sampai berencana membuat kacau melalui cara-cara licik. Termasuk membuat seruan seolah-olah negara dalam keadaan darurat demokrasi. Padahal mereka juga yang mengharamkan Demokrasi dan wajib diganti dengan Sistem Khilafah. Bahkan setelah mencoba “membunuh” Agama melalui Negara, rencana selanjutnya mereka akan “membunuh” Negara melalui Agama. Yaitu mengubah semangat NKRI Harga Mati menjadi NKRI (Negara Khilafah Rasyidah Islamiyah) Harga Mati! Inilah nantinya yang akan dirancang untuk membuat masyarakat “paranoid” terhadap “NKRI” sebagaimana ketakutan terhadap simbol Kalimat Suci.

Jadi, buat kawan-kawanku yang memutuskan untuk Golput, alangkah baiknya untuk dipikirkan kembali. Belajarlah atas apa yang terjadi pada “pengorbanan” Anies Baswedan. Semua seakan sia-sia karena kini ia dikelilingi oleh para perongrong yang membuatnya tak mampu berbuat banyak. Selanjutnya, jangan pula “pengorbanan” Prabowo sia-sia. Karena jika para perongrong itu berada di lingkaran kekuasaan, bukan tak mungkin mereka akan menjelma menjadi monster yang mengerikan. Bukan hanya mengancam eksistensi minoritas, tapi juga bisa mengancam eksistensi negara.

Jadi, pikirkanlah kembali jika mau menjadi Golput saudara..

*Pesan gambar: “Jangan sia-siakan “pengorbanan” mereka.”

Sumber : Status Facebook Fadly Abu Zayyan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed