by

Nasihat Habib Jindan untuk Pembenci Ahok

Dan yang paling terbaru adalah spanduk-spanduk penolakan jenazah muslim yang digantung di masjid-masjid dengan tuduhan muslim pendukung Ahok sudah munafik.

Sebab orang yang menyuruh dan membuat sepanduk yang berisikan penolakan untuk menshalatkan jenazah muslim hanya karena berbeda pilihan, serta memasangnya di dinding masjid bukanlah Tuhan, dan tidak memiliki otoritas melakukan hisab, dan bukan pula yang bertanggung jawab di hari Kiamat.

“Karena kewajiban kita mengabdi kepada Allah dan menghamba kepada Allah, bukan kepada partai politik, Gubernur, Walikota, atau Presiden, serta bukan kepada Hawa Nafsu. Nah menshalatkan jenazah adalah haknya seorang muslim, dan fardu kifayah, dan ini adalah fatwa Nabi Muhammad, lantas mau pakai fatwa siapa lagi, ” Habib Jindan mempertanyakan.

Jika dikatakan munafik hanya karena berbeda pilihan, ucap habib Jindan, seharusnya orang yang mengatakan itu harus mengerti dulu apa arti dari kata munafik tersebut. Orang yang munafik adalah orang yang menunjukan keislamannya tetapi di dalam hatinya menyembunyikan kekufuran.

“Dan untuk mengetahui isi hati manusia bukan ranahnya manusia, tetapi ranahnya Allah. Bahkan Nabi Muhammad saja tidak mengetahuinya, karena sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah, bahwa tugasnya hanya mengajak manusia mengucap dua kalimat Syahadat, Shalat dan Zakat. Lain dari pada itu, masalah hati itu urusan manusia dengan Allah.”

Dan kenapa tidak disebut urusan puasa, hanya sampai urusan zakat saja. Sebab kalau Shalat itu bisa kelihatan, begitu juga zakat pasti terlihat. Kalau puasa, tidak ketahuan karena berangkat dari niat. Apakah dia niat dan tidak niat berpuasa hanya Allah yang tahu, dan ranah hati bukan ranahnya kita, tetapi ranah Allah.

“Ada orang berlagak, dirinya mau menjadi Tuhan, dan siapa yang mengaku menjadi Tuhan adalah Dajal. Rasulullah dalam haditsnya mengatakan bahwa kalian tidak akan masuk sorga sebelum kalian beriman. Kalian tidak dianggap beriman sebelum kalian mencintai satu sama lain. Jika saling membenci belum dikatakan beriman. Biar sorbannya sebesar ban truck , seorang belum dikatakan beriman sebelum dia mencintai saudaranya dan menghormati sesama mahluk Allah,” tutup Habib Jindan.

Sumber : Status Facebook Chaidir Syahdi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed