by

Nasehat

Oleh : Hendro Mustiko Aji

Nasihat itu secara umum bisa disampaikan siapa saja. Gak mensyaratkan si pemberi nasihatnya harus pernah mengalami situasi yg dirasakan penerima nasihat.

Tapi menurut saya pribadi, nasihat itu juga perlu memperhatikan aspek kontekstual supaya lebih efektif (dapat diterima). Terlebih pada isu-isu yg dinilai sensitif bagi sebagian kalangan.

Aspek kontekstual disini diantaranya ya konteks ‘kapan’, ‘siapa’, dan ‘bagaimana’

Orang kaya raya dari kecil, gak pernah hidup miskin, sodara juga bukan, terus menasihati orang miskin untuk pandai mengelola keuangan. Ya boleh-boleh aja sih….

Tapi….

Efektif kah? Orang mau denger kah? Yang ada resisten duluan.. Kalo begitu situasinya, manusia akan cenderung membangun defense mechanism. Tutup telinga.

Harusnya emang nasihat siapapun ya diterima.. Tapi FAKTA nya gak selempeng itu.. Kasih nasihat itu perlu memahami psikologi manusia. Ada siyasah nya.

Nasihat tanpa memperhatikan aspek kontekstual jatuhnya bisa jadi toxic positivity.

Daripada menasihati orang miskin untuk pandai mengelola keuangan, alangkah lebih baik kalo si kaya memberikan tips gimana cara mengelola keuangan kalo uangnya terbatas..

Ini contoh saja ya… 😊

Sama-sama nasihat, tp yang satu toxic dan yg satunya lagi menyehatkan.

Setelah baca ini jangan Puber dan gagal paham ya. Nanti ngiranya saya anti nasihat… Saya mengharamkan nasihat.. de el el… Susah dah kalo dah gitu…

Sumber : Status Facebook Hendro Mustiko Aji

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed