by

Narasi Rindu Khilafah

Menariknya, negara-negara yang tadinya berdiri dengan identitas agama, ikut berubah. Termasuk negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim. Negara berdiri dalam identitas beragam, dari sisi agama maupun etnis. Bentuk kerajaan pun ramai-ramai ditinggalkan. Negara-negara republik berdiri. Yang masih mempertahankan bentuk kerajaan, tidak mengambil bentuk monarki absolut, tapi berperilaku mirip dengan negara-negara republik.

Itu pulalah yang terjadi di Indonesia. Negeri yang tadinya terdiri dari banyak kesultanan, memerdekakan diri, sekaligus meninggalkan bentuk kerajaan Islam dengan identitas agama. Para pendiri negara bersepakat membentuk wadah yang menampung semua keragaman, berdirilah Republik Indonesia.

Dalam situasi lebih dari 70 tahun setelah dunia meninggalkan imperialisme, rasanya janggal kalau masih ada yang memimpikan kejayaan Islam dalam format tadi. Lalu, bagaimana sebaiknya? Yang harus kita impikan adalah Indonesia yang makmur, yang menjadi rumah yang damai dan tenteram bagi seluruh anak bangsa, tak peduli apa suku maupun agama mereka. Indonesia yang rukun dengan bangsa-bangsa tetangga, baik yang serumpun seagama maupun yang tidak.

Tatanan dunia yang seharusnya diimpikan adalah tatanan manusiawi, di mana umat manusia berdiri sejajar setara, masing-masing berkontribusi untuk kemaslaahatan umat manusia. Kita bekerja sama, saling membantu, saling membangun, bertukar kelebihan untuk menutup kekurangan pihak lain. Yang kita tuju adalah kejayaan umat manusia.

You can imagine that. It is easy if you try.

Sumber : Status Facebook Kang H Idea

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed