by

Musafir Suluk Yang Tetap Sholat Meski Dihujani Peluru

(Jadi inget terlibat debat minggu lalu, mereka-mereka yang protes dan boikot film “Naura”, kenapa penjahatnya harus muslim, berjanggut dan beristighfar. Lha film penjahat di negara dengan penduduk 85-90% muslim, secara probabilitas kemungkinan penjahat beragama Islam ya 85-90% juga. Fakta biasa aja. Membicarakan muslim salah dan jahat itu fakta biasa sekali, seperti kejadian diatas. Justru perlu dibincang, dikuliti, dipahami, agar bisa dihindari)

Mengkritisi “pemeluk agama”, itu beda sekali dengan menjatuhkan “agama”. Mengkritisi bahaya penafsiran sebagian “pemeluk agama” itu beda jauh dengan menjatuhkan “agama”. So simple.

Damai atasmu para ayah, pemuda, anak laki-laki korban penyerangan Masjid Al Rawdah Sinai. Mereka-mereka yang mengikuti jalan suluk sufism, yang dengan hati damai sebagian masih melanjutkan sholat dibawah serbuan peluru saudaranya sendiri.

Sampai tak ada lagi tanda kehidupan tersisa di dalam masjid tsb.

Sumber : Status Facebook Chitra Retna

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed