by

Mulut Macan dan Mulut Buaya

Siapa yang akan bisa mengurai masalah kita, ketika dari mulut KKN kita terjebak di mulut oligarky Parpol ? Apa hakikat masalah kita yang sebenarnya ? Seburuk apa kita sebagai entitas bangsa ? Sejauh mana dampak dari kejatuhan kita ke pelukan Barat, amerika ?

Belajar dari kebangkitan Bangsa Jepang, hendaknya kita mengamankan dulu pendidikan nasional kita yang sudah dibajak oleh hegemoni pengajaran. Pendidikan bahasa arabnya tarbiyah, sasarannya jiwa manusia agar dibentuk karakter Pancasilanya. Baru diberikan pengajaran atau ta’lim, sesuai dengan bakat dan pilihan disiplin ilmu seorang siswa.

Ketika oleh Soeharto para pendidik sudah dijadikan ujung tombak politik kemenangan Golkar di masa Orde Baru, runtuhlah sosok pembentuk jiwa itu. Tak ada karakter apapun bisa diturunkan seorang pendidik kepada muridnya, ketika jiwa para pendidik itu lemah dan tersandera. Inilah jahatnya mulut buaya. Tak kalah jahat dengan mulut macan. Secara bibir manis ada pelajaran PMP, pendidikan moral Pancasila, tapi ruh pendidik sudah disandera. Itu berlanjut sampai sekarang, bahwa pendidikan nasional kita Nol pembentukan karakter. Karena pembentukan karakter hanya bisa dilakukan oleh pendidik yang sudah terbentuk karakter Pancasilaisnya. Hanya menghasilkan frofesor koruptor karena tak memiliki karakter Pancasila.

Bagaimana tarbiyah atau pendidikan dalam membuat karakter generasi bangsa kita ? NU punya pengalaman ini. Pasrahkan pembentukan karakter Pancasila pada NU. Pengajaran pada masing-masing kementrian. Misalnya ilmu nuklir biar kementerian energi yang mengadakan pengajaran itu. Fakultas pertanian biar menteri pertanian yang mengelola itu. Bangsa yang kehilangan karakternya akan mudah dibujuk rayu ikut ideologi orang asing : baik komunis, kapitalis atau khilafah. Sama-sama hakikatnya anti-Pancasila.

Nasionalis, Nahdliyin dan Muhamadiyah seperti tercermin dalam Panitia Sembilan perumus Pancasila, harus tetap solid dan menjadi jangkar kuat bangsa Ini. Tidak boleh antek asing terus dibiarkan berkotek mengganggu ketenangan. Bangsa ini pingin manju juga. Jangan dirusak segelintir antek yang terus dibiarkan.

Pace Yaklep : Cukup rumit juga ya Bangsa ini Kang Santri ?

Santri Kalong : Ya seperti yang kau alami lah.

Angkringan Filsafat Pancasila

Sumber : Status Facebook Abdul Munib

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed