by

Monopoli Penerbangan

Oleh: Biakto

Tanpa terasa maskapai penerbangan yg di bidani Rusdi Kirana yaitu Lion Air sudah memerahkan langit Indonesia.Awal mula Lion Air ada terbesit info bahwa adik JK yg bernama Halim Kala ada di dalamnya. Setelahnya entah siapa saja pemegang saham Lion Air.

Tahun lalu saya ke Manado, transit di Makassar, tanpa disadari saat duduk di ruang tunggu yg tembus ke halaman parkir pesawat, semua pesawat ekornya berwarna merah, nyaris tidak ada pesawat lain. Citilink, Sri Wijaya, Nam Air, Garuda sudah tak kelihatan ada.Tadi sore hal yg sama sudah terjadi di Soeta.

Di terminal 2, dan deretan papan jadwal pesawat, hanya ada dua baris yg beda, Air Asia, dan Sri Wijaya yg entah mau terbang kemana, ada Super Jet, tapi ternyata punyanya Lion Group juga.

Kita bangga punya penerbangan domestik yg merajai langit Indonesia, tapi pertanyaannya kenapa Garuda dan Citilink kok makin gak keliatan batang hidungnya. Atau jangan2 route terbangnya makin diciutkan, dan kelak Garuda dan Citilink di ganti cat merah.

Kebanggaan kita sekaligus kekhawatiran, karena setiap monopoli pasti menimbulkan kesewenang2an. Lihat saja masalah harga tiket, saya berangkat Jumat SBY – JKT dgn harga 566.000, saya tidak beli PP karena takut urusan gak selesai.

Begitu saya cari tiket utk pulang Sabtu, harganya sudah 1,4 juta. Dan hebatnya di travelokapun, warna available tiket semuanya Lion, tidak ada menyisakan pilihan lain.

Saya jadi curiga, jangan2 travelokapun sudah di beli Lion Group, sehingga tidak menjual tiket lain, kalaupun ada sesekali nongol harganya selangit.Saya pernah perhatikan saat kita anggap harga tiket SBY – JKT normal pada harga 800 ribu, dalam bulan yg sama saya ke Korea dari Busan ke Seoul dgn jarak terbang yg sama harga tiketnya hanya 460 ribu. Jadi tiket kita harganya dua kali lipat Korea.

Gelagat ini tak baik dan mencekik. Disaat Jokowi menumpas mafia minyak dan pangan, kita kecolongan ada mafia penerbangan yg melayang layang.

Semoga Pak Jokowi segera melihat hal ini, karena harga tiket di hitung dari jarak tempuh bukan dari jarak ketinggian.Kalau tak cepat di review, begitu kita sadar Garuda dan Citilink sudah di parkir di hanggar. Kena lagi deh kita sama mafia..

(Sumber: Status Facebook Biakto)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed