by

Mohon Maaf Kalau Saya Terpaksa Membenci PKS

Oleh: Ari Wibowo
 

Saya tahu persis ada beberapa teman yang belakangan unfriend saya di FB sejak saya aktif menulis artikel serta opini tentang politik praktis. Berhubung afiliasi politik saya yang terang-terangan mendukung pemerintahan Jokowi, terkadang opini saya nyenggol sana sini dan nyikut sana sini. Ada yang kurang berkenan dan memilih unfriend. Kuakui si Yahudi itu (Mark Zuckernberg) cerdas betul, karena FB menyediakan berbagai fitur yang sesuai kebutuhan kita. Accept friend dan unfriend adalah hak asasi semua pemilik akun FB.

Saya memang terang-terangan ‘memusuhi PKS’. Entah sejak kapan, saya lupa. Terhadap PPP, PKB, PBB, Demokrat, Hanura, Nasdem dan PAN saya biasa saja. Terhadap Golkar dan Gerindra agak sebel. Terhadap PDIP saya belum pernah nyoblos barang 1x pun seumur hidup saya. Tapi terhadap PKS saya benci dan ingin memarginalkan partai ini.

Alasannya sangat ideologis banget. Saya tidak suka ada partai di republik ini yang terang-terangan menolak Pancasila. Lebih ngeri lagi, banyak desas desus yang saya dengar bahwa PKS sangat bernafsu memperjuangkan Piagam Jakarta untuk menggantikan eksistensi Pancasila. Kader kadernya sudah direkrut dan didoktrin sejak mereka masih berstatus mahasiswa di kampus kampus. Jika syariat Islam ingin dijadikan dasar negara, maka bagi kami kami yang minoritas, itu adalah ancaman.

Syariat Islam belum tentu jelek. Tapi jika fiqih yang digunakan versi ulama-ulama dari partai itu yang kiblatnya ke Timur Tengah, bisa hancur minah negeri ini dan terjadi perang saudara. Apalagi jika nantinya mereka sudah terang-terangan berani nyebut nyebut tentang khilafah, duh gustiiii .. bikin merinding banyak orang.

Saat Pancasila masih menjadi dasar negara saja saya melihat gerakan intoleran dan radikal tumbuh subur di negeri ini, tanpa pemerintah bisa menindaknya. Disaat sila ke 1 masih berbunyi ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ tanpa embel embel apapun saja, ijin mendirikan rumah ibadah non muslim masih menjadi barang mahal. Apa yang terjadi pada kami jika Pancasila sudah ditukar tambah dengan Piagam Jakarta? Kami akan dimarginalkan, dikekang dan dikebiri hak hak nya. Mungkin ini paranoid, tapi jika itu yang saya rasakan, haruskah saya berpura pura tenang dan nyaman?

Saya juga melihat PKS cenderung tidak resisten terhadap pelaku aksi terorisme yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Cenderung lunak dan bersahabat. Tidak sekeras statement mereka saat menghantam kebijakan Jokowi. Kadangkala saya berpikir kenapa perilaku mereka koq menyerupai kaum radikal itu ya? Ah, saya tampar muka saya sendiri yang berani berpraduga begitu. Maaf saya sedang khilaf.

Saya tidak memusuhi Islam yang rahmatan lil alamin. Saya mengidolakan Gus Dur. Saya pernah mencium tangannya Habib Lutfi di Pekalongan dan mendengar pengajiannya yang teduh dan tidak mengkafir kafirkan umat lain. Mereka sangat toleran, dan menghargai pluralitas serta kemajemukan.

Ada PKB yang getol mengusung Islam Nusantara dan lebih bersahabat terhadap kaum minoritas. Secara naluri kami lebih merasa tenang melihat partai Islam seperti PKB ada di kekuasaan. Mereka ini bisa diandalkan komitmennya untuk mengayomi kelompok minoritas. Maklum, akar PKB adalah NU yang memiliki saham dalam sejarah pendirian republik ini. Tak seperti PKS yang mengimpor ideologi Timur Tengah dan mencoba menghidupkannya di republik ini.

Pendiri bangsa ini sudah memilih Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara. Kenapa partai anda diam-diam punya cita cita untuk mengubahnya?

Saya menduga salah satu sebab Prabowo kalah di Pilpres adalah disebabkan bergabungnya PKS di kubu KMP. Fakta ini membuat mayoritas non muslim memutuskan untuk memilih lawannya Prabowo, yaitu Jokowi. Termasuk saya pribadi memilih Jokowi karena alasan ini.

Sebagai penutup, saya mohon maaf jika harus membuat pengakuan seperti ini. Saya berbicara tentang ideologi, tentang politik, tentang kekuatiran dll. Mungkin ini bisa jadi jawaban bagi kader kader PKS, kenapa banyak yang memusuhi partai anda. Bukan semata-mata karena ulah Fachri Hamzah, Jonru, dan PKSpiyungan, tapi murni karena kami takut terhadap ideologi anda. Sehingga secara naluri, kami mencoba melakukan upaya agar partai anda tak bisa besar dan masuk kedalam kekuasaan.

Ini opini saya pribadi, belum tentu valid, dan pasti akan ditentang oleh para kader PKS. Ya boleh boleh saja. Kita sama-sama berjuang sesuai idealisme masing-masing. Silahkan anda sebarkan ideologi anda, dan ijinkan saya berjuang untuk menangkalnya. Mohon maaf jika saya ‘terpaksa’ membenci PKS.

Lihat sub title diatas, ini subjective opinion, murni pendapat pribadi. Tak perlu diperdebatkan benar atau salah. Hanya opini yg dituliskan di sosial media. Jika saya niat berdebat, akan saya posting di forum diskusi politik, bukan di status / wall pribadi.

(Sumber: Facebook Ari Wibowo)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed