by

Meributkan Pernyataan Sukmawati

Setelah Pancasila dicetuskan, untuk selanjutnya Kiai NU menjaga Pancasila. Dalam buku “Tambakberas: Menelisik Sejarah, Memetik Uswah” dikutip bahwa Kiai Wahab Chasbullah pernah menyampaikan pidato saat sidang pleno konstituante pada 3 Desember 1957, “NU belum pernah mencela Pancasila. Selain dari Nahdlatul Ulama, tidak saya sebut, seringkali mencela, ada yang mengatakan bahwa Pancasila ini jahiliyah dipermodern.”

Demikian juga masalah penerimaan asas tunggal yang penuh dramatis dialami para Kiai NU saat Munas NU tahun 1983 (baca https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=484807155650047&id=100023623007183).

Kedua, andaikan ada jawaban yqng elaboratif bahwa memang Nabi mulia tidak berjuang secara pisik di nusantara, apalagi pada abad 20. Tapi nilai ajaran Nabi menjadi api semangat dan menjadi inspirasi para pejuang bangsa yang muslim, termasuk Soekarno, maka akan bablas itu tanda tanya. Jadi ada kesatuan mata rantai.

Saya secara pribadi melihat bahwa Sukmawati tidak berupaya melecehkan Nabi, terbukti dengan saat menyebut Nabi ditambahi dengan yang mulia, tapi formulasi pertanyaan yang saya anggap kurang “matching”.

Untuk seluruh pahlawan, lahumul Fatihah
****

Contoh pertanyaan yang gimana gitu kalau tidak dijelaskan asal usul kenapa muncul pertanyaan:
1. Apakah Tuhan ikut mengusir penjajah?
2. Yang berperang melawan penjajah di NKRI itu Soekarno atau rakyat Indonesia?
3. Yang berjuang pada abad ini dua anak yang ada di foto itu atau para pahlawan?
4….

Sumber : Status Facebook Ainur Rafiq Al Amin

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed