by

Mereka yang Habib dan Bukan Habib

Habib Zein bin Umar bin Smith, ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Rabithah Alawiyah, mengatakan bahwa di Jakarta, paling banyak keturunan Alawiyin berasal dari keluarga al-Attas. “Nomor dua paling besar Al Haddad,” ujarnya, 7 Januari lalu. 

Data Rabithah Alawiyah mencatat, di kawasan Jabodetabek, para keturunan Alawiyin didominasi keluarga al-Attas. Jumlah mereka mencapai 2.471 orang. Urutan kedua adalah Al Haddad, sebanyak 1.583 orang. Ketiga marga Assegaf, lalu Alaydrus dan Al Habsyi. Dari jumlah keluarga Alawiyin di kawasan ini, yang paling bontot adalah marga Al Baidi, jumlahnya cuma 1 orang. 

Selain kaum Alawiyin, banyak pula orang Hadramaut ke Nusantara tanpa ada hubungan dengan keluarga Nabi. Mereka disebut masaikh dan qabail. Golongan ini tetap memiliki marga. Rabithah Alawiyah mencatat ada 239 marga orang Arab di Indonesia yang tidak termasuk Alawiyin.

Beberapa marga non-Alawiyin mungkin kita kenal. Misalnya Al Gadri, Ba’asyir, atau Bamu’min. Nama terakhir, dua pekan lalu, menjadi sorotan. Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam, mengklaim dirinya sebagai keturunan sayid dan habib. Habib Zein dari Rabithah berkata di media bahwa dia bukan Habib, dan otomatis bukan pula sayid. 

Nama di belakangnya, Bamu’min, adalah marga dari orang Hadramaut biasa—dalam artian, keluarganya bukan satu kabilah atau bukan kaum dari satu ayah yang bisa dilacak hingga ke atas sebagai keturunan Nabi.

Seperti bisa pembaca telusuri, Bamukmin tidak termasuk golongan sayid atau keturunan Rasulullah melalui garis Fatimah dan Hussein. Jadi pertanyaan-pertanyaan tentang apakah Novel Bamukmin habib atau bukan bisa ditemukan jawabannya dalam daftar-daftar nama di atas.

Untuk akurasi, apalagi data-data yang sifatnya “resmi”, tentu saja mengkonfirmasi langsung kepada Rabithah Alawiyah adalah jalan yang paling tepat. Selain kepada Rabithah, konfirmasi juga bisa dilakukan kepada Naqobah, lembaga yang juga melakukan pendataan dan pencatatan. Mereka yang telah diotentifikasi sebagai keturunan Rasul atau sayid ini biasanya menerima buku nasab yang menjelaskan silsilahnya hingga kepada Rasulullah. 

Sumber : Tirto.id

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed