by

Mentertawakan Wahabi

Keempat, konsep Al wala wal bara, ketaatan kepada pemimpin yang sah yang dilegitimasi ulama (Wahabi) supaya tidak balelo, melawan pemerintah. Lihat saja Wahabi produk asli Saudi di tanah air, mereka anti demo dll walaupun juga sepakat dengan banyak aksi teror yang dilakukan para fundamentalis.

Kelima, merubah isi kitab yang menentang paham resmi mereka. Tahrif al-kutub dengan membuang atau mengganti kata, kalimat atau huruf sudah biasa mereka lakukan. Memang kelompok ini sekte paling tidak gentle selama sejarah Islam. Pecundang.

Jadi wahabisme ini semua paham keagamaannya ditujukan untuk melanggengkan kekuasaan kerajaan Saudi Arabia. Jadi tidak akan pernah cocok jika dibawa keluar dari negara itu. Sepanjang sejarah semua institusi negara baik secara terang-terangan ataupun diam-diam mempunyai faham atau ideologi resmi, baik itu agama, atau paham sekular seperti komunisme atau kapitalisme.

Dahulu Dinasti Umayyah menganut Jabariyah, karena Jabariyah melegitimasi dan mampu memberi jawaban atas kritisisme publik terhadap dosa sejarah mereka yang menghasut umat, merebut kekuasaan dari Imam Ali dan membunuh para sahabat besar dalam banyak perang perebutan kekuasaan.

Dinasti Abbasiyah menjadikan Muktazilah sebagai paham resmi. Sampai Fathimiyah yang menganut Syiah, Ustmaniyah (otoman) yang menganut Sufisme dan Asyariyah. Begitu juga negara-negara modern, Vietnam, Rusia China menganut komunisme-sosialis, Amerika cs menganut kapitalisme, Indonesia era Soekarno Nasakom, Era Seoharto Kapitalisme dengan MD sebagai paham keagamaan negara, begitu seterusnya. Dan demikian juga dengan Wahabi, semua ajarannya hanya untuk melegitimasi kekuasaan belaka.

Sumber : Status Facebook Ahmad Tsauri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed