Dimulai sejak Pilpres 2014 Jokowi menjadi Presiden terpilih, kemudian Basuki naik pangkat menjadi Gubernur Jakarta, maka sejak saat itu massa FPI dan bromocorah lainnya setiap jum’at melakukan aksi menolak Ahok di Balai Kota
Saksi faktanya,.. tanyakan saja kepada Gubernur tandingan mereka, yang tidak mampu blusukan karena kagak ada biaya dan kagak ada muka karena dipilih tidak melalui Pilkada
Artinya, Kita sedang berhadapan dengan gerombolan arogan bin bengal bin ngamukan bin bebal. Tidak taat hukum, mau menang sendiri, tidak patuh pada konstitusi. Otak mereka ke bolak balik, mereka ingin negara ikut aturan mereka, seenak udelnya
Kasus penistaan hanya pematik supaya mendapat simpati massa yang lebih besar. Didukung oleh suasana Pilkada maka banyak cukong yang membiayainya. Demi membela ambisi Rijik yang bermusuhan dengan Ahok sudah sejak lama, maka di momentum penistaan ini mereka memaksakan kehendak dengan aksi banyak massa
Jadi,..apa yang kalian bela ? Islam ? Al Qur’an ? Bukan !. Tapi yang kalian bela hanya ambisi Rijik saja.
Cukuplah,..tak perlu bohong bin bokis bin culas bin lieur. Kami masih sehat. Kami masih ingat asal muasal carut marut ini. Kalian mungkin sudah koplak atau kalian sedang menipu diri sendiri.
(Sumber: Status Facebook De Fatah)
Comment