Hemat saya alasan no 1 tidak relevan karena dengan majunya acara peresmian Masjid tsb, Gub Ahok yg masih non-aktif pd hari itu tidak ikut hadir, dan Plt. Gub Sumarsono yg hadir. Alasan No 2 dan 3, juga mengada-ada karena rencana PJ utk membangun Masjid itu sudah lama, saat beliau masih Gubernur DKI. Kalaupun ada yg menganggap berbau kampanye Pilkada, saya kira hal itu tergantung pada perspektif yang dipakai. Resiko dituding sebagai pemihakan akan selalu muncul, dan itu merupakan bagian yg sulit dihindari.
Alasan yg No 4, menurut saya sangat tidak masuk akal dan cenderung tendensius serta mencerminkan pandangan yg sempit. Jika kecurigaan tsb dipakai, bagaimana dg fakta bhw arsitek Masjid Istiqlal adlah seorang non Muslim? Lalu berbagai ornamen yang ada di Masjid juga bisa saja dilihat dari sisi lambang agaa “lain” misalnya silhuet Bintang Daud. Demikian pula jika DS melihat arsitek Masjid-2 bersejarah di Jawa, seperti Masjid Demak dll yang dipengaruhi arsitek Hindu, dll. Apakah semua haruis “diperbaiki” menuruti selera para pencuriga itu? Inilah yang menurut hemat saya pandangan sempit dan bisa jadi hanya sentimen-2 negatif belaka!
Walhasil, saya sangat mengapresiasi peresmian Masjid KH Hasyim Asy’ari oleh PJ tsb dan hal itu menunjukkan komitmen beliau yang tinggi terhadap Jakrat dan warganya, dan tentu saja penghormatan kepada sang Pahlawan Nasional, Ulama, pendiri dan Roisul Akbar jam’iyyah NU. Insya Allah seluruh warga Jakarta akan merasa bersyukur dan berterimakasih kepada PJ yang telah menorehkan sejarah bagi Ibukota NKRI itu.
Terimakasih & Bravo PJ! **
Sumber : Facebook Muhammad AS Hikam
Comment