by

Menipulah dengan “Syariah” Maka Pemburu Surga akan tergoda

Ini fenomena yang memprihatinkan. Ekslusivitas dalam beragama membuat mereka meng-cluster diri mereka secara bergerombol dalam kelompok sewarna. Mereka tidak ingin orang yang berbeda keyakinan masuk dalam lingkungan mereka. Keyakinan sesat secara berjamaah ini dimanfaatkan dengan cerdik oleh para pengusaha. Dan menurut data sahabat saya yang anggota DPR-RI, saat ini di wilayah Jabodetabek saja sudah berdiri sekitar 97 perumahan yang menggunakan konsep syari’ah. Dan herannya hal ini dibiarkan oleh otoritas Pemerintah Daerah setempat.

Terkadang saya bingung dengan sikap pemerintah. Para pejabatnya berteriak nyaring akan membumihanguskan para radikalisme agama tapi di sisi lain membiarkan bibit-bibit radikalisme agama tumbuh subur dimana-mana. Ini sikap yang kontradiktif dan ambigu. Konsep pemberantasan kaum manipulator agama (istilah yang lebih tepat dibandingkan radikalisme) terlihat tidak komprehensif dan tidak terarah.

Kalau ketidakpastian konsep dan platform dalam pemberantasan kaum manipulator agama ini terus terjadi, korban dari masyarakat yang dicuci botaknya eh otaknya akan semakin bertambah banyak seperti yang terjadi dengan korban penipuan perumahan bersyari’ah ini. Dan yang akan terjadi kasus-kasus penipuan yang menggunakan dalil-dalil agama akan semakin marak dan bersorak.

Entahlah, kelihatannya saya harus banyak berkontemplasi untuk mendinginkan otak saya yang semakin hari semakin mengepulkan asap tipis-tipis. Doa saya di hari Jum’at ini hanya satu : “Ya Allah kembalikan Indonesiaku seperti dulu, saat kami menyikapi perbedaan menjadi keindahan yang nikmat dan keberagaman adalah anugerahMU”.

Salam SATU Indonesia

Sumber : Status Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed