by

Mengapa Sulit Menyebut Jokowi Lakukan Politik Dinasti?

Yang sangat menggurita tentu cerita Ratu Atut Chosiah (saat jadi Gubernur Banten 2007 – 2014). Setidaknya ada 9 keluarga dan kerabat menjadi pejabat hingga mengerjakan proyek pemerintah. Pertama, Andika Hazrumy. Anak pertama Ratu Atut ini menjabat Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022. Andika sebelumnya duduk sebagai anggota DPR RI dari Golkar.

Kedua Andiara Aprilia, Anak kedua Ratu Atut itu kini menjadi Wakil Ketua DPRD Banten. Ia kini siap-siap ke Senayan lewat jalur DPD untuk periode 2019-2024.Ketiga, Haerul Jaman
Jaman merupakan adik tiri Atut. Ia menduduki jabatan Wali Kota Serang periode 2013-2018. Jaman merupakan Wali Kota Serang dua periode. Keempat. Airin Rahmi Diany
Airin saat ini menjabat Wali Kota Tangerang Selatan periode 2016-2021. Airin merupakan istri adik Atut, Wawan.

Kelima, Ratu Tatu Chasanah Tatu saat ini menjabat Bupati Serang periode 2016-2022. Tatu merupakan adik kandung Ratu Atut. Tatu sebelumnya juga menjabat Wakil Bupati Serang bersama Taufik Nuriman.Keenam, Tanto W Arban. Tanto adalah suami Andiara Aprilia, yang tak lain adalah anak kandung Atut. Tanto kini menjabat Wakil Bupati Pandeglang..Ketujuh, Ade Rossi Cherunnisa Saat ini ia menjabat Wakil Ketua DPRD Banten. Ade adalah istri Andika Hazrumi.

Kedelapan, Tubagus Chaeri Wardana kini menghuni penjara karena korupsi berbagai proyek di Banten. Ia merupakan adik Ratu Atut yang sejak Atut menjabat Gubernur banyak memenangkan tender..Kesembilan, Koruptor Ratu Lilis Ratu Lilis, adik tiri Ratu Atut, harus mendekam di balik jeruji besi selama 8,5 tahun. Adik kandung Wali Kota Serang ini terantuk kasus proyek sodetan Cibinuangeun, Lebak, dengan nilai proyek Rp 19 miliar.

Dari berbagai cerita diatas, apa kita bisa menyebut majunya Gibran merupakan politik dinasti? Ingat, Jokowi bukan pengambil kebijakan di DPP PDIP, usaha Gibran tidak boleh ikut tender pemerintah bahkan sejak Jokowi menjadi Walikota pada 2004 (16 tahun lalu), bukan structural parpol PDIP di jenjang manapun, bukan komisaris BUMN/BUMD, bahkan di perusahaan meubel ayahnya pun (PT Roda Jati) Gibran menolak terlibat.

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed