by

Mengapa Saya Jadi Target Serangan Kelompok Radikal

Saya tidak akan main aman, kalau main aman, saya berpolitik seperti yang lain-lain. Main aman karena takut diserang, dibully, yang mungkin juga main aman dan takut karena punya kesalahan. Bagi saya perjuangan melawan radikalisme dan politisasi agama tidak cukup di luar sistem dan hanya dari pihak masyarakat sipil saja (seperti yg saya lakukan sebelum ini). Perlu dilanjutkan dengan adanya kebijakan dan peran Negara untuk melawan radikalisme ini (selain Negara juga melayani rakyat, mencerdaskan, menciptakan lapangan kerja, menumbuhkan dan meratakan kesejahteran, penegakan hukum dan keadilan).

Negara harus melindungi dirinya dari ancam pihak-pihak yang merongrong. Lihat saja UU Ormas yang dikeluarkan Presiden Jokowi sangat efektif menekan kelompok-kelompok radikal. Mereka tidak lagi bebas mencuri kader-kader terbaik dari anak-anak bangsa yang dicuci otaknya dengan doktrin khilafah dan bom bunuh diri. Masyarakat juga sekarang bisa awas mana kelompok radikal mana yang moderat. Karena sesungguhnya kelompok-kelompok radikal ini bisa menyaru dalam komunitas muslim. Yang menjadi korban adalah kelompok-kelompok moderat yang mayoritas yg sering dituding tidak islami, tidak kuat Islamnya, dll karena tidak galak-galak seperti mereka, sehingga banyak pengikut dari kelompok Islam moderat yang berpindah karena tipuan kelompok-kelompok radikal ini dengan kebohongan semangat dan simbol2 yg ujung-ujungnya sebenarnya kekuasaan juga.”

Soal fitnah-fitnah yang bertebaran saya jawab “semua fitnah itu dimuat di media-media abal-abal radikal, disebarkan oleh cyber army kelompok-kelompok radikal yang selama ini memang memusuhi saya, jadi tidak perlu heran, saya sudah siap dengan resiko ini, saya selalu teringat baiat yang diambil oleh Katib Aam PBNU, KH Yahya Staquf setelah Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Gerakan Pemuda Ansor yang bertema ‘Yang Waras Jangan Mengalah’ poin-poin baiat itu lah menjadi pegangan, pikiran dan tindakan saya, yg kalau saya langgar Allah SWT akan menghukum saya….”

Wallahul Musta’an

Sumber : Status Facebook Mohammad Guntur Romli

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed