by

Mencerdaskan warga NU dan Orang-orang Yang Ngotot Dengan Isu PKI

Oleh : Fauzan Adzlim Purnama

Bagi para santri yang belum pernah mendengar cerita Isu Dukun Santet yang faktanya menyasar para Kyai, Ulama, guru-guru mdrasah dan pengurus masjid ini saya hadirkan sebuah fakta bahwa korbannya adalah NU itu sendiri.

Tragedi G 30s/PKI, korban terbayak dari NU, Isu Dukun santet Korban terbayak Ulama NU, Ini adalagi yang ingin membuat kegaduhan Politik dengan memunculkan isu PKI nanti NU lagi yang di Korbankan. Kenapa Ulama NU terus menjadi sasaran Isu Politik perebutan kekusaan tersbut? karena Ulama NU di anggap memiliki Pengaruh sangat Kuat terhadap NKRI dan NU tidak mudah di ajak untuk mendukung fihak-fihak tertentu yang dinilai bakal mengancam kestabilitasan NKRI.

Kenapa saya Vokal terhadap Isu PKI karena saya tidak rela para Ulama NU jadi korban Konspirasi kapitalis dan Sosialis komunis kembali..

Ingat ya Tragedi 98 juga memakan korban Kyai NU, mereka mengirim Ninja untuk memburu Kyai NU di daerah Banyuwangi, Jember, Ponorogo,Malang dan sebagian di jawa tengah..

Apa kalian Rela … apa kalian ingin kembali kezaman Bodoh itu..!!!!

=============================

Mengungkap Konspirasi Pembantaian Banyuwangi

Tim Investigasi NU mengancam akan mengungkap hasil temuannya tentang pembunuhan massal di Jawa Timur di Mahkamah Internasional. Siapa saja yang terlibat konspirasi pembantaian itu?

KESABARAN selalu ada batasnya, tak terkecuali bagi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur. Batas waktu yang mereka tetapkan, akhir November lalu, tentang pengungkapan kasus pembantaian di Banyuwangi telah dilewati pemerintah.

Maka, Choirul Anam, Ketua Tim Investigasi NU, pun mengancam: “Jika tidak ada tindak lanjut, Pengurus Besar NU akan meneruskan kasus ini ke Mahkamah Internasional atau Amnesti Internasional.” Seperti Anda tahu, kedua lembaga internasional itu dikenal luas sangat memperhatikan soal-soal pelanggaran hak asasi manusia di negara mana saja.

Tim Investigasi NU telah bekerja berbulan-bulan untuk mengungkap konspirasi pembantaian berkedok isu dukun santet itu. Data dan fakta yang berhasil dikumpulkan bisa membuat bulu kuduk Anda berdiri, misalnya soal jumlah korban tewas yang sedikitnya 253 orang. Mereka dibantai di desadesa di tujuh kabupaten di Jawa Timur: Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Pamekasan, dan Sampang. Korban tewas terbanyak tentu saja di Banyuwangi: 148 orang.

Ada yang mati digantung atau dijerat, dibakar bersama rumahnya, dipukuli atau dibacok, dan yang paling banyak adalah dianiaya massa (lihat tabel III). Sebagian besar adalah kaum nahdliyin sendiri, di antaranya pengurus ranting NU, pengurus masjid, atau guru pelajaran mengaji. Sumber Asli: https://jurnalis.wordpress.com/1998/12/13/mengungkap-konspirasi-pembantaian-banyuwangi/—————

Kisah Tragis Ninja cadar Pembunuh Kyai Di JawaTimur tahun 1998

KH Abdurrahman (GusDur) tanggal 29 November2003 mengungkapkan kepadapers terjadinya pembunuhanterhadap dua orang kiai PKB(Partai Kebangkitan Bangsa)asal Jember dan Lumajang,Jawa Timur. Pelakunya terlatihdan terorganisasi. Kejadiannyamirip teror ninja diBanyuwangi menjelang Pemilu1999.

Ini adalah usaha untukmenggagalkan Pemilu 2004,kata Gus Dur.Kita teringat pemberitaanmedia massa lima tahun yanglalu mengenai rentetanpembunuhan terhadap dukunsantet (tenung) diBanyuwangi. Korbandipenggal kepalanya,dicincang-cincang, bagiantubuhnya digantung di pohonatau dilemparkan ke dalammasjid.

LinkRefernsi: https://wongjowo13.wordpress.com/2012/03/17/kisah-tragis-ninja-cadar-pembunuh-kyai-di-jawatimur-tahun-1998/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembantaian_Banyuwangi_1998

Janganlah mudah kalian terpengaruh dengan isu-isu yang keluar dari orang-orang yang track rakornya hanya ingin NKRI gaduh dan tidak ada kestabilitasan dalam pemerintahan, karena ini akan membuat NKRI terus terjebak dalam konflik Politik dan kekuasaan pada akhirnya kitalah yang jadi korbanya.

Sekian, mau leyeh-leyeh dulu capek habis Tarawih… ** (ak)

Sumber : Facebook Fauzan Adzlim Purnama

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed