by

Membayangkan Indonesia Tanpa Jokowi

Singkatnya saat kelompok pro-khilafah diberikan akses ke kekuasaan, maka akan tamatlah kebhinekaan Indonesia.

Inilah alasan kuat mengapa saya sangat gigih mendukung Jokowi. Karena di tangan Jokowi, saya melihat negeri ini berubah berwarna dan beraura cerah. Ini bukan untuk saya atau anda yang membaca tulisan ini. Tapi untuk untuk anak cucu kita. Apa yang dilakukan Jokowi saat ini merupakan pijakan dan landasan bagi generasi emas Indonesia 2045 membawa bangsa ini ke peradaban yang lebih tinggi.

Pilihan saya terhadap Jokowi bukan berarti Jokowi tanpa kekurangan. Banyak hal yang harus beliau sempurnakan ke depannya. Meskipun saya menyadari bahwa pada periode awal pemerintahan Jokowi 2014 – 2019 bukan pekerjaan ringan dan mudah. Menerima warisan keadaan negara yang compang- camping dari Pemimpin yang mengidap GLORIFIKASI dan “merasa paling” seperti SBY bukan perkara gampang. Tapi dengan ketekunannya, Jokowi berhasil mengurai kekusutan masalah satu persatu. Ke depan dengan modal hasil kerja 5 tahun belakangan ini saya yakin langkah-langkah penyempurnaan dari Jokowi relatif lebih mudah.

Kalau anda semua mempunyai ketakutan yang sama dengan saya dalam membayangkan Indonesia Tanpa Jokowi, mari kita mendukung Jokowi dengan cerdas dan tepat langkah. Jaga soliditas kita sebagai pendukung Jokowi yang loyal dan solid. Jangan kita sibuk berantem diantara kita sendiri. Kita juga jangan pernah percaya dukungan banyak partai adalah ‘golden ticket’ buat Jokowi. Disamping itu hasil kerja Jokowi yang hebat bukan merupakan jaminan utama rakyat di level grassroots dan kaum milenial serta merta memilih Jokowi.

Rakyat di pedesaan, kaum marjinal di perkotaan dan kaum milenial mempunyai LOGIKA tersendiri. Kita tidak bisa memaksakan logika kita kepada mereka. Yang harus kita lakukan adalah kita masuk dalam alam pikiran mereka dan mencoba menyelami logika mereka. Ini yang saya namanya Empati Sosial.
Kepekaan empati sosial kaum relawan pendukung Jokowi adalah modal utama kita untuk secara halus dan bertahap untuk meluruskan pemahaman dan logika mereka ke arah yang lebih baik.

Satu hal yang perlu saya sampaikan berdasarkan hasil survei suatu lembaga yang kredibel, bahwa hanya 30% rakyat Indonesia yang bermain Medsos (FB, IG, Twitter YouTube). Sisanya yang 70% mereka tidak bermain Medsos. Jadi kita (termasuk saya) jangan keasyikan, kegenitan dan kepedean hanya bermain Medsos. Mari kita turun ke bumi realita agar anak cucu kita tidak terwarisi negara yang amburadul apalagi ada jejak khilafah yang siap mencengkeram Indonesia.

Yakinilah, bahwa keganasan manusia pro khilafah jauh lebih kejam dibandingkan PKI. Rakyat di Suriah, Afghanistan, Irak dll sudah merasakan hal itu.

Membayangkan Indonesia Tanpa Jokowi ?
Perutku jadi mual…
Dan nafasku tersengal….
Anda juga kan ?

Salam SATU Indonesia,
Sumber : Status Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed