by

Membandingkan Penanganan Banjir Anies dengan Ahok

Wilayah ini tiap tahunnya menjadi langganan banjir akibat meluapnya Kali Pulo. Pada tahun ini banjir lebih parah intensitasnya karena tanggul penyangga yang jebol. 

“Iya tiap tahun langganan banjir memang di sini, makanya kita disebutnya kampung air,” ujar Mundari.

Mundari sendiri menilai selama ini Pemprov DKI masih abai terhadap banjir yang menimpa di wilayahnya. Baginya, gubernur yang telah memimpin Jakarta belum bisa memenuhi harapan warga untuk mengatasi banjir tahunan ini.

“Saya sudah rasakan dari zaman Fauzi Bowo, Jokowi, Ahok sampai sekarang, tetap saja banjir terus,” ujarnya. 

Ia juga melihat langkah Gubernur Anies yang mendatangi wilayahnya saat banjir belum tentu bisa menyelesaikan masalah utamanya. Baginya, masalah utamanya bukan menambal tanggul pembatas yang baru, namun normalisasi aliran sungai yang belum berjalan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Tanggul jebol itu kan bukan masalah utama, tapi soal normalisasi kali, kali di sini sudah kelebihan muatan, kalau di Depok hujan ya di sini bisa banjir, kita sudah upayakan ini tapi belum ada respon,” ucap dia.

Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi pada Rabu (25/10), proses perbaikan tanggul Kali Pulo yang jebol tengah dikerjakan oleh beberapa petugas dari Dinas Sumber Daya Air Jakarta bersama-sama dengan masyarakat sekitar. Tanggul tersebut sudah ditinggikan dan hampir sebagian besar pengerjaannya sudah selesai. 

Lurah Jatipadang Noviant Wijanarko mengakui selama ini inisiatif mengatasi banjir di wilayahnya justru bersifat Bottom-Up atau dorongan dari masyarakat kepada Pemprov DKI, bukan Top-Down atau instruksi langsung dari Pemprov DKI Jakarta. Ia mengaku inisiatif ini sudah berlangsung sejak lama hingga sekarang.

Ia mencontohkan perbaikan tanggul yang jebol akibat banjir pada Kamis lalu berasal dari inisiatif warga yang meminta kepada pihak kelurahan. Bukan instruksi dari Pemprov atau kecamatan. 

“Jadi itu warga yang minta, katanya kalau tak ditanggul banjir terus, lalu saya ke pimpinan, saya lapor ke pak camat, atau ke SDA, pokoknya awalnya itu dari warga mintanya seperti itu,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com di kantornya pada Rabu (25/10).

Berbeda dengan para warga Jatipadang, Roni (41) warga RT 1 RW 7 Jalan Kemang Raya, Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan ini menilai Gubernur Ahok dianggap lebih berhasil mengatasi masalah banjir di wilayahnya.

Roni melihat aksi yang Ahok lakukan saat banjir lebih konkrit. Ahok dinilai langsung terjun ke lapangan untuk membenahi masalah drainase saat banjir tiba. Semisal pengadaan pompa air, pembersihan gorong-gorong dan pengerukan Kali Krukut pernah ia saksikan secara langsung saat Ahok menjabat.

“Ahok waktu itu kerjanya bersihin Kali Krukut, periksa gorong-gorong langsung, kalau ditemukan masalah langsung suruh bawahannya gerak cepat membenahi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com di rumahnya pada Rabu (25/10). 

Roni bercerita, sebelum dibenahi Ahok, jika musim penghujan tiba ada perasaan was-was saat hujan turun. Terkadang banjir seringkali tiba-tiba menerjang saat tengah malam. Akan tetapi peristiwa seperti itu sudah berlalu karena telah dibenahi dengan baik oleh Ahok.

Roni menilai kinerja Ahok sudah baik dibandingkan masa gubernur sebelumnya. Meskipun air masih seringkali menggenagi rumahnya tiap musim penghujan tiba, namun tidak separah sebelumnya di mana banjir sering hampir mencapai atap rumah.

“Iya dulu bisa hampir kelelep, jalanan di depan saja nggak bisa dilewati. Pas Ahok jadi gubernur berkurang, di rumah juga berkurang banget, cuma becek-becek saja. Sayang dia (Ahok) nggak lanjut (jadi gubernur) lagi,” ujarnya.

Roni mengaku belum bisa merasakan kinerja Anies untuk mengantisipasi terjadinya banjir di daerahnya. Menurutnya, Anies masih baru dan belum terlihat kinerjanya.

“Dia kan masih baru, saya belum lihat kinerjanya, kita tunggu saja nanti. Jalanan saja sekarang banjir lagi. Jadi belum lihat kerjanya saya,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Kelurahan Bangka Yenni Anwar sependapat dengan Roni bahwa saat Ahok menjabat sebagai gubernur terlihat lebih gerak cepat mengatasi banjir. Ahok saat itu mengerahkan Petugas Prasarana Sarana Umum (PPSU) untuk mengantisipasi dan menangani banjir di wilayah Kemang. 

“Zaman Ahok kemarin dia sesuai dengan PPSU, sedikit banyak terbantu, dulu kalau banjir bisa berjam-jam, kalau ini hitungan jam bisa surut, jadi semua saluran kita bongkar semua, kita bersihkan,” ujar Yenni kepada CNNIndonesia.com di kantornya pada Rabu (25/10).

Yenni juga menambahkan bahwa pihaknya bersama Pemprov DKI sekarang sedang mengupayakan langkah antisipasi banjir di beberapa titik rawan banjir sekitaran Kemang. Pemprov DKI mengantisipasi melalui mekanisme pengerukan Kali Krukut dan perbaikan alat drainase. 

“Sekarang kita laksanakan perbaikan alat drainase dan pengerukan kali krukut. Kita sudah menjamin dengan perawatan,” ujar Yenni

Sumber : CNN.Com

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed