by

Melafal Ayat Al Qur’an (Faseh)

Dalam bahasa Indonesia, kita tidak punya padanan kata Thahur, sehingga terpaksa digunakan dua kata yaitu suci dan mensucikan. Itulah salah satu bentuk ke-fasehan- lisan Rasulullah SAW.

* * *

Lucunya kata faseh dalam istilah kita justru lain lagi artinya dan amat jauh bergeser dari aslinya. Dibilang lidah tidak faseh kalau susah dan tidak bisa melafazkan huruf hijaiyah dengan tepat.

Huruf ‘ain (ع) kadang dibaca hamzah (ء) atau malah berubah jadi ngain. Rabbul-‘alamin berubah jadi rabbul-ngalamin.

Huruf ha (ح) kadang dibaca jadi kha (خ). Ahmad (أحمد) berubah jadi Akhmad, bahkan dalam ejaan lama menjadi Achmad. Muhammad (محمد) jadi Mukhammad dan dalam ejaan lama jadi Mochamad. Rahman berubah jadi rakhman. Rahim berubah jadi rakhim.

Yang parah lagi, huruf dzal (ذ) dan zai (ز) sering berubah jadi jim (ج). Idza zul zi la til berubah jadi ija jul ji latil.

Yang baca Quran masih model-model kayak gitu sering kita katakan tidak faseh. Padahal di kalangan Arab, faseh tidak faseh sama sekali tidak ada kaitannya dengan ngain, rakhman, rakhim atau ija jul ji latil.

Kalau ukurannya kayak gitu, maka semua orang Arab itu pasti pada faseh-faseh. Abu Jahal, Abu Lahab dan Abu Sufyan sebagai tokoh musyrikin Mekkah di masanya, lidahnya faseh banget dalam arti artikualasi mereka dalam melafazkan huruf hijaiyah sudah presisi. Namanya juga orang Arab, pasti faseh banget.

* * *
Yang susah justru kita ini, melayu-melayu yang ingin melafazhkan huruf hijaiyah dengan benar, tapi dasar lidah melayu, susah banget melafadzkannya dengan tepat dan benar.

Apalagi saya sebagai keturunan orang Jawa dari pihak ibu saya (asli Jogja), sudah dari sononya kalau menyebut huruf ba’ (ب), ada rada ngebas-nya. Bahkan suka ditambahi huruf M sebelum B. Bogor jadi Mbogor, Bandung jadi Mbandung. Kudu dikerok kayaknya lidah kita ini. Ya sudah lah mau dibilang apa lagi.

Asal diusahakan biar pas baca Quran jangan sampai terucap Mbismillah . . . Itu kudu diluruskan oleh guru ngajinya, kalau perlu dijitak kepalanya. Tak jiwit kuwe le ndak tuman.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed