by

Mbah Moen, Wali Yang Dicintai Allah

“Siapa yang tidak cinta Mbah Moen, bukan hanya santri, politisi, non-muslim sampai mengadakan doa di gereja-gereja. Sampai ada yang berebut untuk mendoakan Mbah Moen di Ma’la. Padahal tradisi NU itu yang mendoakan orang meninggal semua kalangan. Sampai ada yang bertengkar he he,” ujarnya.

Gus Mus heran, Allah kalau menyintai seorang hambanya, akan mengutus Malaikat Jibril untuk mencintai orang tersebut. Jibril juga akan bilang dengan malaikat yang lain jika allah mencintai orang tersebut. Setelah itu orang-orang di seluruh dunia akan mencintai orang tersebut, contohnya Mbah Maimoen.

“Padahal orang yang bertengkar itu gak tau kalau tradisi NU itu di doakan orang banyak. Kalau dalil dari atas seperti itu, maka alam akan mencintainya,” kata Gus Mus.

Bahkan di tengah-tengah bercerita Ulama yang juga budayawan itu tak sungkan menangis dan mengusap air matanya yang menunjukkan ulama besar PBNU itu merasakan kesedihan yang tak berkesudahan.

Dijelaskan, yang patut diteladani tak hanya ilmunya, tindak-tanduknya atau sikapnya, tetapi kepeduliannya kepada umat ini yang harus kita contoh.

“Bukan hanya ilmu, tetapi akhlak, tindak-tanduk, dan kepedulian kepada umat. Kalau orang pintar banyak, tetapi yang peduli kepada siapa saja, bisa njenengan lihat. Sampean bisa lihat tanya sama putra-putranya kenapa Mbah Moen di PPP ini karena mbah Moen kasian kala itu gak ada kiainya dipartai PPP. Padahal Mbah Moen dicintai siapa saja,” ujarnya.

Selain alim, Lanjut Gus Mus, Mbah Moen juga bisa dikatakan memiliki daya ingat yang sangat cemerlang melebihi manusia yang sudah mencapai umur pada umumnya. Sampai usia ke 90 tahun Mbah Moen masih bisa menceritakan silsilah keluarga Mbah Bisri mulai dari Rembang sampai dengan yang ada di Madura.

“Kalau dulu saya ingin mendengar sejarah saya mulai dari Rembang sampai dengan Madura, itu Mbah Mun bisa menceritakan semua dengan detail,” beber Gus Mus.

Terakhir kali Gua Mus mengaku ketemu dengan Mbah Moen saat putra tertuanya Gus Ubab mantu. Kala itu Mbah Moen meminta doa kepada Gus Mus agar diberikan husnul khotimah, dimakamkan di tanah suci, dan berkumpul dengan orang-orang yang mulia saat meninggal.

“Saya terakhir bertemu dengan Mbah Moen pas putrane Mbah Moen Gus Ubab mantu. Saya kaget setiap ketemu saya Mbah Moen selalu minta doa supaya husnul khotimah, bisa dimakamkan di tanah suci, berkumpul dengan orang mulia,” jelas Gus yang hadir ke kediaman Mbah Moen dibonceng santrinya naik motor karena terjebak kemacetan di sekitar lokasi.

Disampaikan, sampean yang hadir d rumah Mbah Moen tidak bisa meminta, karena itu pemberian dari Allah. Kalau yang masih muda berusaha menyerap akhlak yang luar biasa dari Mbah Moen.

“Saya diceritani orang, ada orang sowan dengan suara keras, padahal kalau njenengan dengar lak kudu nempeleng to, kalau mbah moen tidak. Ini yang harus kita contoh,” cerita Gus Mus.

Gus Mus menegaskan, Mbah Maimoen adalah seorang wali. Karena ada dua ciri wali yang ada di Mbah Moen, yang pertama Alim, dan istiqamah. Selain itu ciri wali yang lain adalah tidak pernah ditaklukkan oleh rasa takut duniawi dan tidak pernah memiliki rasa susah.

“Kita kan tidak tau kalau Mbah Moen itu wali dari berbagai sudut. Karena alimnya dan istiqamah. Saya berani bilang Mbah Moen wali karena saya tau ciri-ciri wali, yang pertama tidak pernah takluk dengan rasa takut. Tidak pernah susah, pasti gembira, sampean tau Mbah moen pernah susah, pasti sumringah. Anda juga bisa seperti Mbah Moen sampean sudah punya satu, yang pertama sampean harus percaya tidak ada Tuhan selain Allah sampean sudah punya itu, tinggal satu yaitu istiqamah,” bebernya.

“Sekarang tinggal anda bisa istiqamah seperti Mbah Moen gak, peduli, mengajar, kepada sesama selama 90 tahun,” imbuh Gus Mus.

Diceritakan, Mbah Moen sampai datang berceramah ke tempat yang tidak ada listriknya, sampai dengan istina. Bagi siapa saja Mbah Moen itu sama. Mulai calon presiden sampai orang biasa dihadapi sebagai tamu tidak dibedakan. Kok bisa seperti itu gimana caranya, nah itu bisa, yang sulit itu istiqamah. Sambil sesekali meneteskan air mata.

“Orang Indonesia kehilangan asset bangsa,” tegasnya.

Gus Mus sedikit lega, karena kepulangan Mbah Moen setelah acara besar bangsa Indonesia rampung, yaitu pilpres. Itu tugas beliau sudah rampung semua.

Sumber : Status Facebook Rijal Mumazziq

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed