by

Mayoritas Kematian Ada Komorbiditas, yang Disebabkan Covid-19 Minoritas

Kerawanan dalam pertempuran adalah titik lemah pihak kita, bila dieksploitasi musuh akan menyebabkan kelumpuhan, bahkan kelumpuhan permanen. Nah, kerawanan tersebut harus kita amankan agar musuh tidak mampu melumpuhkan pasukan kita. Dalam bertempur melawan Covid, kerawanan manusia adalah kerentanan, siapa saja yang bisa diserang dan siapa saja yang rawan dan rentan. Di Amerika, kerentanan pada Lansia ditinggalkan, di usia berapapun bisa tertular. Kematian terutama mereka yang punya penyakit penyerta dan yang obesitas. Para lansia umumnya punya penyakit bawaan dan imunitasnya rendah.
Prosentase Sembuh dan Meninggal di Indonesia Lebih Rendah dari Dunia
Dalam penanganan Covid, ada pasien yang sembuh dan ada yang meninggal, juga ada yang masih dirawat. Data tgl 5 Juli 2020, Jubir pemerintah Penanganan Covid Achmad Yurianto menuturkan, ada 1.607 kasus baru dalam 24 jam terakhir, total kasus 63.749. Tercatat 82 pasien positif virus corona yang meninggal sehingga totalnya menjadi 3.171 orang.
Dalam 24 jam ada 886 pasien sembuh, total yang sembuh sejak 2 Maret 2020 sebanyak 29.105 pasien. Angka sembuh secara total 45,42 persen, masih dibawah rata-rata dunia 56,71 persen. Rata-rata angka rata-rata kematian di Indonesia 5 persen, diatas angka kematian dunia 4,72 persen.
Kelompok Rentan Fatal di Indonesia
Dari beberapa informasi, mereka yang punya penyakit penyerta (komorbid) atau penyakit bawaan agar lebih hati-hati. Data sementara di Indonesia prosentasenya sekitar 86 persen yang meninggal karena punya komorbid. Tetapi tanpa komorbiditas, Covid di Indonesia juga menjadi penyebab, sekitar 14 persen kematian . Di beberapa rumah sakit (RS) rujukan, untuk kasus Corona, data menunjukkan memang sebagian besar pasien yang meninggal memiliki penyakit penyerta.
Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr Rita Rogayah, SpP(K), MARS, mengatakan di tempatnya pada bulan April lalu ada 76 pasien Corona meninggal dari total 205 pasien. Dari jumlah tersebut, sebanyak 65 pasien (86 persen) yang meninggal memiliki penyakit penyerta sementara 11 pasien (14 persen) lainnya tanpa komorbid. “Saya ada datanya,” kata dr Rita pada detikcom dan ditulis Selasa (9/6/2020).
Sementara itu Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, MPH, membeberkan data hingga 8 Juni 2020 ada 28 pasien Corona yang meninggal dan 105 pasien sembuh. “Semua pasien yang meninggal memiliki komorbiditas,” ungkap dr Syahril saat dihubungi terpisah.
Dikutip dari situs covid19.go.id, sebanyak 97,7 persen dari 1.883 pasien Corona yang meninggal di Indonesia per Senin (8/6/2020), berstatus tidak memiliki data lengkap atau tanpa kondisi penyerta.
Penyakit Penyerta
Kerawanan masyarakat, terutama karena mereka-mereka tidak pernah melakukan general check up (memang mahal), sehingga tidak tahu kalau dirinya mempunyai komorbiditas.
Melansir data dari laman Covid-19.go.id, dari 505 data yang tersedia, penyakit penyerta pada mereka yang positif virus paling banyak adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruksi kronis.
Kondisi penyakit penyerta lain dengan presentase yang lebih rendah adalah penyakit ginjal, ganguan napas lain, asma, kanker, gangguan imun, TBC dan penyakit hati.
Adapun secara lengkap presentase masing-masing penyakit penyerta pada 505 data tersedia dari pasien positif adalah sebagai berikut:
Hipertensi 53,9 persen
Diabetes Melitus 36 persen
Penyakit Jantung 21,6 persen
Penyakit Paru Obstruktif Kronis 18,4 persen
Penyakit Ginjal 5,9 persen
Gangguan Napas lain: 5,5 persen
Asma 2,8 persen
Kanker 1,8 persen
Gangguan Imun 1,4 persen
TBC 1,2 persen
Penyakit Hati 1 persen.
Penutup
Demikian informasi yang dikumpulkan dari beberapa sumber, semoga bemanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musuh mematikan tapi tidak kasat mata tersebut.
(Sumber: Facebook Prayitno Ramelan)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed