by

Manakah Negara Islam Itu?

BANGLADESH
Bangladesh, yang sebelumnya adalah bagian dari Pakistan, juga merupakan negara Islam, dengan populasi Muslim terbesar keempat di dunia. Hingga saat ini, tercatat 83 persen penduduknya, atau sekitar 150 juta orang, beragama Islam. Negara ini juga penuh dengan konflik. Dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh perwira militer muda, Sheikh Mujibur Rahman, Perdana Menteri Pertama Bangladesh dan banyak keluarganya dibunuh pada tanggal 15 Agustus 1975. Kudeta ini mengantar periode pemerintahan militer yang berlangsung selama 15 tahun sampai tahun 1990. Bangladesh dianggap sebagai salah satu negara pusat perdagangan manusia di dunia. Bayangkan betapa ironisnya ini. Sebuah negara berdasarkan Islam tapi menjadi salah satu negara pusat perdagangan manusia di dunia.

Masih kurangkah contoh?

TURKI
Turki dulunya adalah negara terakhir kekhilafahan. Ini adalah negara yang sampai saat ini masih dipuja-puji oleh para pengasong khilafah. Mereka mempromosikan Erdogan sebagai ‘pemimpin Islam’ yang jauh lebih baik daripada Jokowi. Tapi mereka menyembunyikan fakta bahwa Turki yang pernah menjadi negara kekhilafahan yang besar dan berkuasa di dunia selama lima abad justru sekarang berbalik arah menjadi NEGARA SEKULER dan bahkan tidak menjadikan Islam sebagai agama negara. Jadi Turki adalah negara sekuler. Tahu nggak apa artinya negara sekuler? Artinya kebijakan negaranya TIDAK berdasarkan agama. Turki mengamandemen Undang-Undang Dasar 1924 hanya empat tahun setelah diresmikan dan MENGHAPUS ISLAM sebagai agama resmi negara. Para ahli sejarah memandang langkah itu merupakan dasar dari Republik Turki yang modern, demokratis, dan sekuler. Konstitusi yang berlaku saat ini tidak menonjolkan agama apa pun yang dipeluk warga Turki.
Turki memiliki sejarah kekhilafahan yang ratusan tahun panjangnya sehingga paham benar apa dan bagaimana itu sistem khilafah. Apakah mereka tidak pingin balik ke zaman khilafah? Nehi…! Mungkin mereka berpikir bahwa hanya orang bodoh yang ingin kembali ke zaman dulu dengan mengorbankan apa yang dimilikinya sekarang dan masa depan yang membentang di hadapannya. Bahkan Erdogan menegaskan bahwa Turki akan tetap menjadi negara sekuler. https://internasional.kompas.com/…/Presiden.Erdogan.Tegaska…

Saat ini ajaran Islam belum menjadi inspirasi bagi perdamaian dan ketentraman dunia. Kekacauan dan kerusuhan masih terus terjadi di berbagai negara Islam atau di mana umat Islam menjadi mayoritas. Peperangan demi peperangan untuk merebut kekuasaan terus berlangsung di berbagai negara Islam. Hal ini menyebabkan kemiskinan di mana-mana, mundurnya pengaruh Islam di dunia dan terpuruknya umat Islam dalam berbagai percaturan dunia modern. Terorisme dengan mengatasnamakan Islam masih terjadi di mana-mana (sementara sebagian umat Islam bahkan masih menolak untuk mengakuinya). Dan ini menjadikan komunitas atau masyarakat Islam tidak merasakan keamanan dan kedamaian. Bahkan katanya dari 10 Negara Paling Berbahaya di Dunia enam di antaranya adalah negara Islam atau negara dengan rakyat mayoritas beragama Islam (Suriah berada di peringkat tertinggi saat ini). Sungguh ngeri melihat fakta ini.

Ketika seluruh rakyat Indonesia menikmati kemerdekaan dari penjajahan dan mensyukuri keberkahan dan rahmat yang dilimpahkan oleh Allah SWT selama ini, sebagian kecil umat Islam ada yang merasa tidak puas, tidak mensyukuri, dan bahkan mengingkari nikmat tersebut. Mereka mengkufuri nikmat Tuhan tersebut dan merasa bahwa apa yang diperoleh oleh umat Islam di Indonesia tidaklah sesuai dengan pandangan keagamaan mereka. Apa sebenarnya yang terjadi dengan orang-orang yang kufur ini? Mengapa mereka tidak bersyukur dengan nikmat kemerdekaan bangsa Indonesia dan ingin menjadikan negara Indonesia sebagai negara Islam? Tidakkah mereka melihat dan belajar dari sejarah negara-negara lain dan membandingkannya dengan apa yang telah kita peroleh berkat perjuangan para ulama kita dahulu? Mengapa umat Islam Indonesia yang selama ini dipuji oleh dunia toleransinya masih mau dibohongi oleh para petulangan politik berbungkuskan agama?

Sebegitu kufur nikmat dan tololnyakah kita ini…?!

Surabaya, 1 Agustus 2019

Salam
Sumber : Status Facebook Satria Dharma

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed