by

Makna dibalik Statemen Rasis Gubernur DKI Baru Anies

3. Anies diberhentikan dari jabatannya sbg menteri pendidikan oleh pak Jokowi, lalu dia merapat ke kubu rival politik pak Jokowi. Sepertinya Anies masih menyimpan dendam karena pemberhentiannya sbg menteri tdk membuat dia dianggap masyarakat sbg menteri yg berprestasi. Lalu dia bersama kubu rival pak Jokowi mencoba menggiring image publik bahwa pak Jokowi tdk pro terhadap pribumi dgn membawa2 issue non pribumi cina. Apalagi Ahok yg rival politik Anies dikenal masyarakat dekat dengan pak Jokowi. Keberhasilan kubu Anies menyingkirkan Ahok dr persaingan pilgub DKI tdk lepas dari penggorengan issue rasis dan beda agama. Persaingan macam ini sbnrnya sangat tidak sehat. Orang yg lebih baik kapabilitas dan integritasnya menjadi pemimpin akan mudah disingkirkan oleh orang yg licik muslihat politiknya. Jika fenomena ini dibiarkan berkembang, yg rugi terutama masyarakat yg dipimpin krn kesulitan mendapat pemimpin yg terbaik dan benar2 berprestasi. Kenapa Anies nekat begini? Jawabannya adalah pertanyaan juga. Prestasi apa dari Anies yg bisa diadu dengan prestasi2 Ahok dlm memimpin rakyat sipil? Sehebat apa smgt antikorupsi Anies yg bs dibuktikan yg membuat dia bs diklaim antikorupsi dan lebih baik drpd Ahok? Dalam politik, orang yg tdk punya modal prestasi berusaha menang dgn cara mencari2 kelemahan lawan lalu menjanjikan tdk akan begitu itu biasa. Tapi fakta menunjukkan bahwa gagal memimpin karena diciduk KPK akibat tersangkut korupsi juga biasa. Muncullah pertanyaan yg klise, “Kalau ada pemimpin yg jelas bagus kinerjanya, kenapa pilih yg tdk jelas?”

4. Bagus tidaknya seorang gubernur menjalankan amanahnya itu tdk diukur dari smkn rasis atau tdknya dia melainkan catatan2 sejarah ttg prestasi apa sj yg bisa dia wariskan kpd provinsinya kalau sdh tidak menjabat. Rasis justru menggambarkan kualitas buruk seorang pemimpin daerah krn yg dia pimpin dan hrs diayomi bukan cm yg masyarakat yg pribumi melainkan yg non pribumi juga. Apalagi dia bersekutu dengan politikus2 lain yg non pribumi juga spt Hary Tanoe, habib Rizieq, dll, bahkan dirinya sendiri bukan pribumi asli. Tidak mungkin dia bisa konsisten membela kepentingan pribumi di atas kepentingan non pribumi. Atau bahkan dia hendak memunculkan persepsi bahwa selama ini pribumi dijajah non pribumi krn itu sama saja menyerang diri dan etnisnya sendiri yg jelas bkn pribumi. Apakah Anies bermaksud menyerang etnis keturunan cina? Kalau iya, mustinya dia tdk bersekutu dengan Hary Tanoe (keturunan cina) yg sdh dimaki2 Rizieq pake kata2 gantung Hary Tanoe. Saya rasa ucapan Anies terkait pribumi jadi tuan rumah di negeri sendiri cuma ucapan kosong yg tdk ada maknanya apa2, bahkan mengandung kenaifan yg dalam krn tdk sesuai dengan falsafah bhinneka tunggal ika, berbeda2 tetapi tetap satu jua. Susah berharap pemimpin rasis model begini bs berlaku adil thd setiap warganya atau membantu merekatkan persatuan di bumi NKRI. Besar kemungkinan malah sebaliknya.

Sumber : Status Facebook Eyang Judiarso

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed