by

Mahalnya Harga Sebuah Keserakahan Dan Ketidaklegowoan

Yang saya khawatirkan bukan hasil akhir dari proses sengketa Pilpres ini. Tapi dari sebuah kenyataan yang memilukan bahwa realitasnya negara harus menyiapkan panggung bagi kelompok yang kurang legowo untuk menyuarakan narasi- narasi POST TRUTH kepada publik secara terbuka, gratis dan tanpa sensor. Semua terpaksa difasilitasi negara dan media demi sebuah keniscayaan proses konstitusional. Hal menyedihkan yang kita saksikan di dalam persidangan sengketa Pilpres kali ini bukannya sebuah usaha keras dari kubu pemohon untuk membuktikan adanya kecurangan secara TSM, tapi justru rangkaian narasi Post Truth untuk menyerang sang petahana secara Terstruktur, Sistematis dan Masif sekaligus brutal.

Tidak ada yang salah dengan proses demokrasi di negeri ini. Yang salah adalah ketidakmatangan, ketidaklegowoan dan keserakahan ingin berkuasa dari pelaku demokrasi tersebut. Dan lagi-lagi rakyat yang harus menjadi korban. Rakyat pula yang harus menanggung biaya dari semua drama ini.

Mari kita bayangkan seandainya Prabowo legowo. Mari kita bayangkan seandainya Prabowo adalah seorang kesatria demokratis yang mau menerima kekalahan dengan lapang dada. Tentunya tidak akan ada kerusuhan yang memakan korban jiwa sia-sia. Tentunya tidak akan ada drama berlarut-larut dari proses sengketa Pilpres di MK. Tentunya tidak akan ada biaya mahal yang harus ditanggung negara dan rakyat.

Namun mengharapkan Prabowo bersikap seperti harapan kita, rasanya seperti mengharapkan sebuah kemukjizatan yang hampir muskil akan terjadi.

Lelahnya hidup ini menghadapi sebuah keserakahan, ya teman !!!

Sumber : Status Facebook Rudi S Kamri

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed