Dia adalah lelaki yang bersujud. Pada muaranya dia bersujud di depan rakyatnya. Seribu luka fitnah tak mampu menghentikan sujudnya di depan rakyat – dalam persembahan seribu karya.
Sejuta tetes keringat dan air mata tak sanggup menahan kepalanya untuk bersujud di depan ibu pertiwi – dalam pertaruhan hidupnya menjaga negeri.
Dia lelaki yang bersujud, yang pada puncaknya – hanya mulutnya yang berbisik lirih :
“Kalau saya tak sanggup, saya serahkan pada-Nya.”
Dia lelaki yang bersujud, lelaki yang berserah…..untuk rakyatnya.
-HT-
Sumber : Status Facebook Herry Tjahjono
Comment