by

Legenda Para Bandit

Pun, saya tidak pernah melihat ada kasus lain, yang diproses sedemikian cepat. Minggu terjadi, Senin ditangkap, Selasa sudah gelar perkara, Rabu sudah dilakukan pra-rekonstruksi. Tumben Pak Polisi rajin betul! Pada bagian lain, Nus Kei sebagai korban seolah sudah siap dengan jawaban2 yang terstruktur rapi.Setiap kali, ia diwawancarai oleh media. Alih2 menyembunyikan diri, ia seolah selalu siap tampil dimana pun media berada. Ia bahkan secara prematur sudah menyatakan memberi maaf kepada para pelaku, dengan menawarkan rekonsiliasi. Namun tetap menekankan bahwa JK, si keponakan harus mau mengaku salah dan kembali masuk penjara. Tetap saja, bagi yang jeli dapat menilai bahwa ini tak lebih sandiwara biasa. Sejenis coup de etat, sebuah kudeta yang sesungguhnya telah disusun dengan rapi. Mengingatkan saya pada kasus bagaimana Suharto dulu melakukan “kudeta merangkak” kepada Sukarno.

Dan seperti biasa dalam kasus perseteruan para bandit, tiba2 muncul jargon klise “negara tak boleh kalah dengan preman”. Loh, hawong premannya sedang ribut sendiri. Hayoh mesti wae negaranya tampak menang. Tapi setelah itu, mereka jualah yang sebanrnya sedang memitologikan para penjahat itu…

Realitasnya sejarah mencatat “bandit itu selalu menang dari negara”. Karena bandit selalu dicatat sebagai bagian dari sejarah. Bandit juga dipahami sebagai bentuk protes sosial. Keberadaannya selalu hadir sebagai penanda masyarakat yang kacau, tidak stabil, penuh kontradisksi dan ketidak normalan. Hukum sebagai barang dagangan, dan birokrasi menungganginya. Karena itu eksistensinya justru selalu dicatat dengan tinta lebih tebal. Bandingkan sebaliknya, apakah pernah jaga baya, satpam, atau polisinya juga dicatat dengan tinta sama tebalnya? Sejak zaman Ken Arok, hingga Sunan Kalijaga, Kusni Kadut hingga Johni Indo. Dari zaman Si Pitung di masa lalu hingga eranya Hercules di masa kini. Bermula dari bandit kemudian jadi orang baik. Bermula dari pencuri, menjadi filantropis.

Merekalah yang akan selalu dikenang sebagai legenda….

Dari sudut inilah saya melihat John Kei sedang mempertahankannya, dan Nus Kei berusaha keras merebutnya, .

.Sumber : Status facebook Andi Setiono Mangoenprasodjo

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed