Tapi pelan-pelan genre buku bergambar ini mulai menggeliat. Masyarakat mulai mau mengeluarkan uang untuk buku-buku yang lebih banyak gambarnya daripada teks-nya Tema-tema yang diangkat pun semakin beragam, bahkan tema-tema sensitif seperti pendidikan seks untuk anak.
Mungkin tahun ini merupakan tahun ‘babat alas’ untuk penulis novel anak (chapter book). Para penulis finalis DKJ ini membuka jalan untuk naskah-naskah yang lebih berwarna-warni ke depannya.
Kabar baiknya, dari semua huru-hara ini adalah: tahun depan (2020) kita bakalan bisa membeli dan membaca SEMBILAN novel anak, dari penulis yang ‘menarik perhatian juri’ DKJ. Aku bakalan beli semua karya dan membujuk anakku untuk ikut membaca dan menanggapi. Biar lah anak-anak yang akan menjadi juri finalnya.
Salam sayang untuk semua penulis buku anak yang sudah mencurahkan segenap tenaga dan kreativitas mereka untuk menulis buku anak yang bagus dan menarik: Clara Ng, Watiek Ideo, Okky Madasari, Dian Kristiani, Tria Ayu K, Maya Lestari Gf, ‘Dini’ Dian Kusuma Wardhani, Ruwi Meita, Nindia Nurmayasari, Nabila Azzahra Syahbani
Tetap semangat berkarya ya.
Foto: ulasan Lil A (then 7 yo) yang tanpa beban mengkritik Roald Dahl agar menulis dengan lebih ‘nicer’
Sumber : Status Facebook Ade Kumalasari
Comment