by

Kristen Armageddon VS Jokowi

Di media sosial kita dengan mudah menyaksikan ciri-ciri orang Kristen yang sudah terpapar ideologi Armagedon. Mereka begitu mengultuskan Israel modern. Penyamaan dengan cara bodoh negara Israel modern, yang konstitusinya sekuler, dengan Israel Perjanjian Lama serta Tanah Perjanjian dan Sion kota sucinya menghasilkan kultus terhadap Israel (modern) di kalangan Kristen fundamentalis. Apokaliptisisme fundamentalisme Kristen dengan mentalitas kultus negara Israel modern dikenal juga dengan sebutan Zionisme Kristen. Mentalitas ini juga sudah merebak di gereja-gereja (bukan arus-utama) di Indonesia.

Seperti yang saya katakan bahwa benih ideologi Armagedon sudah bertunas dan tumbuh. Ini dapat dilihat dengan kegencaran mereka berpropaganda menolak KH Ma’ruf Amin. Bukan saja menolak, mereka berkampanye untuk tidak memilih atau yang dikenal dengan golput. [Golput sendiri secara takrif tidak paut dengan orang yang tidak mau berpartisipasi di Pilpres 2019]. Mereka berpropaganda.

Saat ini gerakan propaganda golput yang dilancarkan mereka lewat media sosial makin kencang, karena diberitakan Abubakar Ba’asyir (ABB) gembong teroris dibebaskan dari penjara atas dasar kemanusiaan. Dibuatlah isu untuk menyerang Jokowi bahwa Jokowi lebih memilih bersahabat dengan teroris ketimbang kaum minoritas. Propaganda golput makin kencang lagi dan pejal. Mereka sadar dengan makin banyak golput, maka memberi peluang lawan Jokowi berkuasa. Mengapa mereka lebih suka lawan Jokowi berkuasa?

Mereka pada dasarnya adalah orang-orang yang tak berani bertanggungjawab. Mereka tidak memilih Jokowi, tetapi juga tidak mau mendukung Prabohong. Mengapa? Prabohong didukung oleh musuh-musuh Kristen. Namun mereka mau menjadi Allah dengan menghukum Jokowi. Dengan lawan Jokowi berkuasa mereka lebih mudah menghasut pemerintah untuk melancarkan perang. Dengan perang mereka berharap skenario ideologi Armagedon segera terjadi. Bangsa-bangsa akan musnah dan mereka terhisab ke dalam 144 ribu orang yang dibenarkan untuk diangkat dan menyongsong kedatangan Kristus dan memerintah bersama-Nya sesuai dengan Kitab Wahyu.

Apokaliptisme Armagedon tumbuh sebenarnya sebagai eskapisme murahan. Sepertinya para penganutnya menaruh perhatian dan cinta kasih kepada bangsa Israel modern. Padahal omong kosong! Mereka pada dasarnya Zionisme Kristen. Mereka melihat bangsa Israel modern hanya sebagai alat dan jalan bagi mereka supaya ikutan terangkat (ke surga). Padahal keprihatinan apokalipsis Kitab Wahyu justru ditujukan kepada manusia yang disengsarakan, ditindas, dianiaya, yang mendapat kekuatan hanya dari Allah, bukan dari aksi dan propaganda golput. Dengan memilih Jokowi sebenarnya orang Kristen sudah melaksanakan semangat apokalipsis Kitab Wahyu, yaitu jutaan orang-orang marginal bisa diberdayakan, ditopang, dipapah menuju kepada kehidupan lebih baik.

Dari Tepian Jakarta, 20 Januari 2019
MDS

Sumber : Status Facebook Efran Bayern

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed