by

Krisis Marwah DPD & DPR : Demokrasi Kebablasan?

Jadi bukan pelaksanaan demokrasi yg kebebalsan yg seharusnya dituding sebagai sebab, tetapi karena para pelaksananya yang sontoloyo dan malah melakukan distorsi thd sistem demokrasi. Lebih-lebih dengan adanya fakta krisis kepemimpinan DPD dan DPR ini, sulit utk membantah bahwa kesontoloyoan tsb dilakukan terutama pada level kepemimpinan. Rakyat bisa saja curiga apakah mereka ini sengaja utk menghancurkan sistem demokrasi secara sitematis dan struktural?

Kecurigaan tsb bukan tanpa alasan. Sebab sampai saat ini, setelah 19 th reformasi bergulir, TIDAK PERNAH terjadi reformasi yang fundamental thd parpol. Kendati UU Parpol dan UU Pemilu serta UU MD3 berubah nyaris setiap 5 tahun, tetapi mereka tetap tidak pernah menyentuh inti persoalan, yakni bagaimana membangun parpol yang benar-nbenar mampu menjadi pendukung sistem demokrasi konstitusional menurut UUD 1945. Bahkan jika dibandingkan dgTNI dan Polri, yg sudah melakukan reformasi fundamental dalam paradigma dan tupoksi mereka, parpol sama sekali bergeming dri keharusan tsb.

Maka proses pembusukan di DPD dan DPR akan terus berlanjut dan terjadi dari atas ke bawah. Selama tidak terjadi reformasi fundamental thd parpol, maka pelaksanaan sistem demokrasi di negeri ini akan semakin kacau dan penuh dengan anomali serta regresi. Sekali lagi bukan karena pelaksanaan demokrasi yg kebablasan, tetapi karena para pelaksananya yg tidak berkualitas dan salah satu sumbernya adalah karena sistem parpol yg tidak kompatibel dengan demokrasi konstitusional. Bagi mereka yg sering menyalahkan kemerosotan ini pada pelaksanaan demokrasi yg kebablasan, saya katakan: “Bertanyalah pada diri Anda, apakah Anda sudah melaksanakan Konsitusi secara konsekuen atau hanya ‘lip service’ saja?” Shame on You! **

Sumber : facebook Muhammad AS Hikam

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed