by

Korban Perempuan Dan Bencana Ekologis Banjir Samarinda

Perempuan terus menjadi kelompok korban yang rentan, namun banjir samarinda juga terus diatasi dengan resep yg keliru, pengerukan sungai, perbaikan drainase, proyek pembelian alat-alat canggih utk menekan banjir dan pembangunan folder, semua itu tidak akan efektif jika 32 ribu hektar cakupan DAS Karang Mumus tidak bebas dari beban alih fungsi untuk tambang dan bangunan perumahan yg serampangan, apalagi sebagian cakupan ini di hulunya juga bersisian dengan sebagian wilayah administrasi kabupaten Kutai Kartanegara dimana gangguan macam konsesi tambang batubara juga masih bercokol, wajar saja jika 70 persen isi dari benanga—ujung dari hulu das karang mumus berisi sedimentasi yg meluncur masuk dari wilayah cakupan sekitarnya.
 
Tanpa mengubah Mindset pembangunan dengan mengikuti logika yg ramah pada sungai dan air, pembangunan infrastruktur samarinda hanya akan makin menenggelamkan dan makin membunuh kelompok rentan seperti kaum perempuan, seperti tragedi yg terjadi pada Herlina dan Asmah hari ini, Innalillahi wa innailaihi rojiun, semoga pemimpin kita dapat memetik pelajaran dari semua ini.
 
Sebarluaskan.
 
Sumber : Status Facebook Merah Johansyah Ismail

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed