by

Kisah Ustadz yang Berhaji Berkat Ahok

“Semua orang muslim mengidamkan dan mendambakan ingin naik haji. Termasuk saya begitu niatan yang meledak-ledak dalam hati. Saya waktu menabung di Bank Sumsel Rp 50.000 per hari. Di sebelah saya ada yang nyetor Rp 20 juta, Rp 50 juta,” ceritanya.

Akibatnya, ia sempat ditanya oleh pihak Bank Sumsel, mengapa dirinya hanya menabung sejumlah itu? Namun selang beberapa bulan, dirinya terkejut karena tabungannya bertambah menjadi Rp 10 juta hingga Rp 20 juta. Ia pun bingung mengapa tabungannya bisa bertambah.

“Saya tanda tanya siapa pelakunya. Saya salat tahajud, berdoa terus. Suatu ketika ada dari Pemda, beliaulah Bupati Belitung Timur yang pertama kali terpilih (oleh warga). Kantor Bupati masih pas-pasan masih kantor lama eks sekolah SD di Manggar. Begitu ketemu saya langsung dikasih bungkusan kresek hitam,” ujarnya.

Ia meyakini bungkusan kresek hitam tersebut berisi uang dan ia terkejut ternyata tebakannya benar, karena Basuki saat itu mengatakan bahwa itu adalah uang Rp 30 juta untuk naik haji dengan tambahan Rp 20 juta yang ada di tabungannya.

“Dia (Basuki) bilang tapi kembaliin lagi duit saya Rp 20 juta, yang mengisi tabungan uang pribadi saya. Kalau tunggu dari Pemda, antrian tunggunya lama. Ya Allah sebegitu jauhnya seorang Ahok. Saya pegang tangannya terima kasih,” katanya.

Tidak hanya itu, saat Basuki mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung, ia juga sempat membangun pondok pesantren yang dinamakan Al-Kudus. Namun akhirnya pesantren itu diganti dengan nama Daarul Jadid dan ia menjadi salah satu pengajar di sana.

Cerita Ustaz Agung tersebut terdapat dalam buku “A Man Called Ahok” yang ditulis Kurawa.

Tompi, penyanyi sekaligus dokter bedah plastik, mengaku terharu membaca cerita Ustaz Agung dalam buku tersebut.

“Setelah saya baca, masa sih ada orang kayak gini? Ini orang terlalu baik. Kayaknya tahun 2017 ini, masyarakat Jakarta harus mulai optimistis ternyata masih ada orang baik. Itu bisa jadi cambuk supaya kita bisa lebih baik. Kalau baik itu tidak perlu lihat nyembah apa, baik mah baik saja,” katanya.

Ia mengaku cerita Ustadz Agung sangat menarik dan mengingatkannya bahwa jika ingin berbuat baik, hanya satu yang bisa dilakukan, yakni kemauan untuk berbuat baik itu.

 

(Sumber: Beritasatu)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed