by

Kisah Ibu yang Hamil Terkena Rubella, Anaknya Cacat

 

Operasi belum menuntaskan masalah pendengaran. Setelah itu dan untuk sepanjang hidupnya dia harus memakai alat bantu dengar. Lalu mulailah dia belajar bicara. Saat mau masuk prasekolah, orangtua K bingung karena tak ada sekolah reguler yang menerimanya karena “K” belum lancar bicara.

Kini usia K sekitar 7 tahun. Sejauh ini anaknya pede walau alat bantu dengar selalu menggantung di kedua daun telinga. Entah kalau sudah dewasa, apakah dia bisa menanggung beban mental bila terpaksa tampil beda di antara kawan-kawannya.

Ibunda “K” saat mengandung tertular Rubella, entah dari siapa. Yang pasti tentu dari orang yg sedang terkena Rubella. Dan kelainan pendengaran ini hanya satu dari beberapa akibat yang lebih fatal bila ibu mengandung tertular Rubella.

Itulah mengapa pemerintah kita mati-matian memerangi penyakit ini, dengan program vaksinasi massal. Vaksinasi massal bertujuan memutus rantai penyebaran penyakit. Namun itu akan sia-sia dengan keberadaan kaum moron yang tak mau divaksin. Bukan hanya Rubella, perang ini dilakukan untuk sejumlah penyakit lainnya. Bila semua ikut program vaksinasi, tak akan terjadi kasus seperti dialami “K” dan ibundanya.

Anda masih merasa tidak bersalah dengan tidak mengikutkan anak dalam program vaksin Rubella?

 

(Sumber: Facebook Niken S)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed