by

Ketika Negara Membuka Pintu Bagi Para Perampok

Pertanyaannya, bukankah performa kinerja yang buruk dengan pencatatan NPL tinggi seharusnya mempengaruhi nilai harga sahamnya? Kenapa ini justru berbanding terbalik, dimana harga saham BJBR saat itu justru terus menanjak? Inilah tugas dari kelompok “Tahu Bulat Digoreng Dadakan”. Saham BJBR digoreng sedemikian rupa oleh kelompok ini dengan cara memborongnya sehingga menimbulkan reaksi (pasar) positif atas emiten ini. Saat nilai sahamnya merangkak naik, dicarilah calon “tumbal” agar berminat menanamkan investasi pada saham ini. Dan saat tumbal sudah “all out” masuk dan semakin menambah nilai dongkrak, di kemudian hari dana gorengan itu (berikut keuntungannya) akan ditarik oleh penggoreng yang menyebabkan melorotnya (kembali) nilai saham tersebut. Disinilah awal petaka bagi Jiwasraya.

Dalam hal ini JS saya katakan calon tumbal karena memang sebelumnya sudah dalam keadaan kurang sehat sejak 2004. Saat itu JS melaporkan cadangan lebih kecil dari yang seharusnya dan berlanjut pada 2006 saat laporan keuangan menunjukkan nilai ekuitas negatif Rp 3,29 triliun. Mirip dengan kasus Century, dimana Bank yang sakit diskenario akan diselamatkan dengan dana talangan. Untuk kasus JS lebih parah lagi. Selain dana nasabah yang digunakan untuk memborong saham BJBR, dana yang digunakan untuk menggoreng emiten ini patut diduga juga dari hasil membobol uang negara melalui rangkaian penyaluran KUR fiktif yang terkuak dikemudian hari. Ini sekaligus sebagai upaya pencucian uang untuk merubah sifat nominal (uang) menjadi nilai (saham). Terbukti, setelah BJBR tak lagi menjadi penyalur KUR karena penyimpangannya berangsur terkuak, nilai sahamnya mulai ngos-ngosan.

Kesimpulannya, ini bisa dikatakan sebagai “Lingkaran Setan” dimana saat itu Negara seakan membukakan pintu untuk para garong agar merampok rumahnya. Makanya jangan heran jika dikurun waktu itu, Kejahatan Kerah Putih sedang marak-maraknya. Kredit Fiktif, Gorengan Saham, Investasi Bodong, Skema Ponzi, Perusahaan Cangkang dan lain sebagainya. Dan ketika semua kejahatan itu saat ini terbongkar, yang dituduh dan disalahkan malah rezim pembongkarnya. Apik tenan!

*FAZ*

Sumber : Status Facebook Fadly Abu Zayyan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed