by

Ketika Kedunguan Menggeser Keagungan

Koruptor adalah musuh negara, sekarang menjadi diatas angin karena dibela MA. Apakah MA juga sudah beroposisi dengan negara dan sekaligus menjadi musuh kita bersama. Manusia dengan gelar agung didalam gedung megah dan dibayar dengan pajak rakyat sekarang mengkhianati kita semua. Baru tadi pagi kita seperti disambar halilintar mendengar anggota DPRD dari Golkar yang memalak uang rehabilitasi sekolah di NTB, daerah yang sedang porak poranda di lalap gempa. Jangan ditanya kemana mata hatinya, manusia jenis ini ada diman-mana dan sekarang dilindingi MA, mungkin saja di gedung itupun banyak yang sama jenisnya.

Agung adalah besar, luhur, dipercaya, dan mulia. Apakah sebutan dan arti itu masih sama dan bisa kita maknai bersama, sepertinya sudah tidak ada. Kemuliaan menjadi langka, keagungan tinggal sebutan saja, keluhuran sudah lama terkubur bersama nafsu dunia dan kerjasama para durjana. Terus apa yang pantas sebutan buat MA, mungkin yang cocok adalah Mahkamah Angkara Murka, karena keputusannya memihak kemungkaran yang harusnya ditiadakan.

Manusia-manusia buta hati ini tidak belajar dari banyak negeri yang begitu serius memerangi para pencuri. Cina yang sekarang begitu gencarnya memerangi korupsi. Hukuman mati tidak pandang bulu, bahkan suami istri dan anak bisa dihabisi bila dirasa menikmati bersama hasil mencuri dari keluarganya.

Sekarang MA mau keMAna, apa mau jadi lembaga pelindung kaum penghancur negara, atau memang sudah menjadi sarang kebejatan yang sama. Apes kita, DPR seperti itu, Kepala daerah begitu, eee..lembaga agung jadi belatung.

JAGA INDONESIA WALAU MA TAK MEMIHAK KEPADA KITA, HARAPAN YANG MASIH ADA SEMOGA CEPAT ADA MANUSIA-MANUSIA SEPERTI BAHARUDIN LOPA, HOEGENG, DAN ORANG JUJUR LAINNYA. BUKAN PARA PENEGAK HUKUM YANG MEMUSUHI NEGARA DAN RAKYAT INDONESIA. MA = MAHKAMAH A*U

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed