by

Ketika Jalanan Lancar Korban Lebih Banyak, Kenapa Nggak Ada yang Memaki Jalan Lancar?

Oleh: Eko Kunthadi
 

Siapa bilang korban meninggal saat mudik tahun ini cuma 12 atau 18 orang? Menurut data kepolisian total korban meninggal pada momen mudik tahun ini ada 244 orang.

Pada 2015 jumlah korban meninggal 384 orang, tahun 2014 sekitar 400-an, 2013 mencapi 500 orang. Dan pada 2012 jumlahnya mencapai 900 orang lebih. Kebanyakan kecelakaan karena mengendarai sepeda motor jarak jauh.

Mudik memang fenomena luar biasa. Ratusan ribu bahkan jutaan orang bermigrasi, pulang ke kampung halamannya. Mengarungi resiko kelelahan dan macet.

Ya, macet. Itu pasti. Ribuan motor dan mobil itu kebanyakan dari Jakarta atau Bandung. Kalau setiap hari saja jalan Jakarta yang lebar dan panjang itu macet karena kendaraan-kendaraan itu, apalagi sekarang seluruh kendaraan itu bergerak ke arah yang sama. Dalam waktu relatif bersamaan.

Lantas kita berharap perjalanan mudik lancar gitu?

Ok. Ada sekitar 10 orang yang meninggal di tengah kemacetan parah. Ada bayi yang kebanyakan menghirup toksin akibat AC kendaraan terus menyala. Ada juga orang tua yang meninggal di atas bus.

Kita tentu berduka untuk setiap nyawa yang melayang. Sebab satu nyawa manusia bukan cuma angka jumlah korban. Setiap korban punya tempat tersendiri di keluarga dan lingkungannya. Jadi tidak ada alasan untuk berlepas tangan.

Tapi menggunakan isu macet saat mudik untuk memaki-maki pemerintah, lalu meminta Presiden mundur, itu benar-benar memuakan. Mereka seperti menunggangi 10 atau 12 korban yang meninggal di tengah kemecetan untuk melampiaskan libido politiknya.

Saya lebih suka meminta Jasa Marga, petugas kesehatan dan kepolisian untuk menyiapkan sistem lebih baik. Agar tidak ada lagi12 korban jiwa karena terjebak macet.

Tapi tahukah Anda jalanan yang lancar justru memakan korban lebih banyak? Ada 200 lebih korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di jalur mudik. Mereka tentu tidak akan mati jika kecepatan kendaraan lebih rendah.

Kenapa tidak ada yang memaki pemerintah karena jalanan lancar? Padahal korbannya 20 kaki lipat lebih banyak dibanding korban karena macet.

Indonesia benar-benar aneh…

 

(Sumber: Facebook Eko Kunthadi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed