Waktu itu panitia dari kalangan profesional yang mengorganisir opening ceremony menemui Presiden. Mereka menawarkan apakah orang nomor satu di Indonesia ini bersedia terlibat dalam pertunjukan saat upacara pembukaan. Presiden menyatakan bersedia. Kemudian panitia menawarkan tiga opsi konsep pertunjukan yang melibatkan Presiden. Dari yang biasa saja, yang agak ekstrem dan yang ekstrem. Ternyata Pak Jokowi memilih yang ketiga, yaitu yang EKSTREM.
Yang agak lucu adalah hingga menjelang Hari H, sepertinya masyarakat belum ngeh juga akan ada gawe besar Indonesia, yaitu menjadi tuan rumah pekan olahraga se-Asia. Padahal di mana-mana Presiden sendiri ikut mempromosikan ajang akbar itu dengan mengenakan jaket Asian Games 2018.
Hingga kemudian semua tersentak menyaksikan spektakulernya upacara pembukaan. Dan mempesonanya aksi gila Presiden yang bergaya millenial dengan motor hitam. Tak hanya masyarakat Indonesia, aksi Presiden RI ini mendapat pujian dan apresiasi dari berbagai penjuru Asia, dan jadi trending topic nomor satu di Korea Selatan.
Sebenarnya bukan hanya saat opening ceremony saja Presiden melakukan aksi nekat. Kenekatan lebih besar adalah menyetujui menjadi tuan rumah Asian Games setelah Vietnam mengundurkan diri karena merasa tidak siap.
Dan kenekatan demi kenekatan pun menular. Atlet-atlet juga ikut nekat berjuang mati-matian untuk meraih prestasi. Hasilnya, dari Asian Games sebelumnya yang hanya meraih 4 medali emas, pada Asian Games kali ini bangsa kita tampil gemilang dengan 30 medali emas.
Kesuksesan seperti itu nggak diapresiasi dan pilih membahas isu recehan soal stuntman?
“Ya gila, Bro….!! “
Comment