by

Kenapa (Selalu) “Orang Gila” Pelakunya?

Itulah cara kerja Algoritma Medsos. Dia akan mengikuti karakteristik anda. Kalau kita sering memikirkan dan menulis tentang topik Agama misalnya, ia akan mengikuti kemauan kita. Begitu juga ketika si Alvin misalnya pernah menulis tentang kegundahan jiwanya, algoritma akan menjadi “fasilitator”. Celakanya, diduga ada pihak ketiga yang menciptakan sebuah konten untuk memfasilitasi orang-orang seperti Alvin dengan tujuan tertentu. Tahapan inilah yang di namakan dengan Profiling.

Selanjutnya konten tersebut akan berperan sebagai guide atau bahkan konselor yang seolah bisa membantu Alvin. Bisa jadi ia sekaligus menjadi rumah virtual orang-orang seperti Alvin dengan latar belakang dan karakteristik yang berbeda. Misalnya, Alvin yang teridentifikasi memiliki masalah psikologi merindukan atau sekaligus kecewa kepada sosok ibu karena bekerja sebagai TKW dan menikah lagi. Konseling virtual ini akan mampu mengorek lebih dalam penyebab ibunya menjadi TKW sehingga ada titik poin yang bisa dipersalahkan dan menjadi figur “musuh” bagi Alvin. Nah tahapan inilah yang bisa dinamakan dengan Spotting.

Kemudian, secara bertahap “sang konselor” akan masuk semakin dalam dan menjadi bagian dari kehidupan Alvin. Misalnya tiap hari menyapa dengan konten yang mampu menyentuh alam bawah sadarnya. Contohnya “Alvin, ibumu seharusnya di sini bersamamu,, Jangan membenci Ibumu, tapi salahkan orang yang menyebabkan ia meninggalkanmu dsb”. Bahkan Alvin akan menjadi ketergantungan kepada konselornya. Saat sang konselor mulai menguasai alam bawah sadar objeknya, ia bisa memasukkan doktrin termasuk kebencian terhadap figur musuh yang diciptakan. Inilah yang dinamakan tahapan Suggesting.

Pada tahapan akhir adalah Alvin sudah siap menjadi martir. Sang konselor tinggal menunggu momentum kapan aset seperti Alvin akan digunakan. Bisa jadi ia sudah memiliki sekian banyak aset di banyak tempat yang menjadi “sel tidur”. Nah, ketika. Syekh Ali Jaber dijadikan target oleh Mastermind, sel tidur seperti Alvin akan dibangunkan. Alam bawah sadar Alvin akan dimanipulasi bahwa Syekh Ali Jaber adalah personifikasi musuhnya. Dan terjadilah sebagaimana kasus di Lampung. Inilah tahapan akhir yang dinamakan Executing.

Itulah kenapa ketika pelaku ditangkap, selalu menghasilkan kesimpulan Gangguan Jiwa. Karena memang source (sumber) perekrutannya dari orang-orang yang mengalami masalah ini. Sama halnya, konten Pinjaman Online yang isinya hampir pasti orang-orang yang sedang bokek. Biro Jodoh isinya orang-orang yang sedang mencari pasangan. Begitu juga ruang virtual yang menampung orang-orang dengan masalah kejiwaan. Itulah kenapa penegak hukum harus menelusuri lebih dalam bukan sekedar motifnya, tapi juga siapa yang menjadi fasilitatornya. Agar ujung-ujungnya pelakunya adalah orang gila tidak terus menjadi stigma.

*FAZ*

Sumber : Status Facebook Fadly Abu Zayyan

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed